Kamis 07 Apr 2016 06:25 WIB

Mengenali Beda Gangguan Bipolar, Mood Swing dan Border Line

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Penderita gangguan kesehatan jiwa perlu berkonsultasi serius agar bisa segera mendapat bantuan.
Foto: pexels
Penderita gangguan kesehatan jiwa perlu berkonsultasi serius agar bisa segera mendapat bantuan.

REPUBLIKA.CO.ID, Orang sering sulit membedakan antara gangguan bipolar, mood swing dan border line. Sebenarnya apa sih perbedaan ketiganya?

Menurut psikiater di Klinik Dharmawangsa dan MRCC Semanggi, dr Endah Ronawulan, SpKJ, bipolar masuk kategori disorder artinya gangguan. Kalau mood swing itu masih dalam tahap normal, tidak menggangu fungsi sosial dan pekerjaan.

“Jadi hal yang wajar misalnya mahasiswa nilai ujian jelek, dapat E. Sudah selesai ujian rata-rata mereka happy, sudah rencana mau jalan-jalan. Ternyata pas nilai keluar, ah nggak ah saya bete, saya enggak bisa ambil SKS lebih banyak. Itu pemicunya ada dan tidak mempengaruhi dia selanjutnya itu. Its oke, itu mood swing. Setelah dia semedi mungkin meditasi untuk beberapa hari, sudah kembali lagi moodnya, itu tidak disorder,” jelasnya saat seminar mengenai bipolar di Jakarta, belum lama ini.

Kalau gangguan mood untuk bipolar tipe manik, harus terus menerus setiap hari selama tujuh hari. Kalau tidak itu tidak termasuk gangguan manik. Sedangkan untuk yang hypomanic harus terus menerus selama empat hari. Sedangkan kalau bipolar, manik di atas, depresi harus terus menerus selama dua minggu.

Namun, lanjutnya, kalau yang mood swing hanya hitungan jam atau hari. Lalu kalau diajak melakukan hobi atau hal yang ia suka, dia kembali normal. Tidak termasuk bipolar. Kalau bipolar harus cukup waktu, intens, dan menggangu fungsi sosial serta pekerjaan.

“Misalnya terus menerus tidak mau bergaul, tidak mau keluar, yang biasanya senang nonton bioskop nggak mau terus, yang biasa nongkong sama teman-teman, nggak mau, biasanya jalan ke mal bisa lima sampai 10 jam, boro-boro sepuluh menit saja nggak mau, itu yang dinamakan bipolar. Yang masuk mood swing kategori normal, itu hanya beberapa jam terjadi dan tidak menggangu fungsi sosial serta pekerjaan,” paparnya.

Sementara border line personality adalah gangguan lain lagi. Keduanya beda aksis, bipolar gangguan klinis aksis satu, sedangkan border line itu aksis dua yaitu gangguan perilaku. Perbedaannya border line personality disorder itu bisa kita lihat perkembangannya sudah ada dari masa anak-anak, sedangkan bipolar dijumpai pada remaja, jadi belasan tahun sampai 20 tahunan.

Perbedaannya, awalnya bipolar lebih smooth. Makanya garis besar bipolar itu gangguan suasana perasaan, termasuk didalamnya episode manik, bipolar, depresi dan lainnya.

Pada border line, garisnya merupakan gangguan kepribadian. Ini bukan hanya moodnya yang berubah-ubah, tapi dikatakan dia anti dengan segala macam. Gangguan kepribadian secara garis besar dibagi menjadi tiga, kluster A, B dan C. A itu aneh, eksentrik, dan lainnya. B emosional, dramatisasi, marah tak tentu. Border line masuk kluster B, ada marah tak tentu, moodnya swing. Dia tidak hanya murni mood, tapi terkandung di dalamnya ada sedikit kluster A.

Kluster B it narsistik, border line dan lainnya. Sehingga ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan dan dia melakukan tindakan tanpa rasa bersalah. Karena border line bisa masuk antisosial. Pengobatannya memang lebih mudah bipolar, dengan bipolar obat-obatnya cukup baik. Sedangkan border line harus ada pelatihan. Kalau bipolar lebih neurotransmitter. Border line lebih banyak psikolog bekerja, obat-obatan hanya mendampingi.

(baca: Ini yang Bisa Dilakukan Ortu Saat Anak Divonis Autisme)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement