REPUBLIKA.CO.ID, Setiap penyakit dalam tubuh memiliki gejala tersendiri. Namun, semua penyakit umumnya berawal dari konsumsi garam dan gula yang berlebihan.
Meski demikian, ahli gizi dan diet, Emilia Achmadi, mengatakan, diet garam bukan solusi yang baik untuk mengatasi hal tersebut. Kebanyakan orang melakukan diet garam dengan tidak memakan garam sama sekali.
“Garam memiliki fungsi vital. Jika kita diet garam dengan menghilangkan penggunaannya, yang pertama akan menjadi korban adalah jantung,” ujar Emilia, saat ditemui di Jakarta, Rabu (6/4).
Diet garam yang benar, kata dia, adalah dengan memilih garam yang tepat, termasuk jenis dan takaran penggunaannya. Oleh karena itu tubuh memerlukan sea salt atau garam laut alami yang lebih kaya mineral dibandingkan dengan garam biasa.
“Saat memakan banyak makanan, tubuh kita akan menjadi lebih asam, jadi kita harus mengonsumsi yang lebih basa seperti sea salt,” jelasnya.
Ia menambahkan, pH tubuh yang rendah bisa menyebabkan banyak munculnya penyakit degeneratif. pH rendah bisa disebabkan oleh gaya hidup masyarakat masa kini yang serba instan, sehingga membuat kondisi biologis tubuh semakin buruk.
Demi terhindar dari penyakit dan menyeimbangkan pH dalam tubuh, ia menyarankan agar masyarakat bisa mengganti penggunaan garam biasa ke sea salt. Selama ini masyarakat tahu sea salt hanya baik digunakan untuk perawatan kulit, padahal garam laut ini juga sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi.
(baca: 5 Makanan 'tidak Sehat' yang Ternyata Menyehatkan)