Senin 11 Apr 2016 08:35 WIB

Fakta di Balik Kebiasaan Membunyikan Leher

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Kebiasaan membunyikan leher menjadi kontroversi, baikkah bagi kesehatan?
Foto: wikipedia
Kebiasaan membunyikan leher menjadi kontroversi, baikkah bagi kesehatan?

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa orang memiliki kebiasaan aneh, yaitu membunyikan leher, sama seperti mereka membunyikan jari-jari mereka ketika sedang pegal. Menurut para ahli di Johns Hopkins Arthritis Center, keduanya sama-sama aktivitas meledakkan gelembung gas kecil di dalam sendi.

Setiap sendi terbungkus dalam kapsul berisi cairan sinovial, yaitu pelumas yang kaya nutrisi. Ketika Anda membunyikan leher atau jari tangan dengan menekuknya, berarti Anda menurunkan tekanan di dalamnya dan menciptakan ruang hampa.

"Orang-orang banyak yang merasa khawatir mengenai suara sendi yang mereka buat. Secara umum, hal itu tidak perlu dikhawatirkan," ujar Steven Vlad, rheumatologis di Tufts Medical Center di Boston, dilansir dari Safe Bee.

Ada pembicaraan sengit di kalangan komunitas rheumatologis mengenai membunyikan buku-buku jari. Tangan yang jari-jarinya dibunyikan setiap hari, tidak memiliki perbedaan dengan tangan yang jari-jarinya tidak pernah dibunyikan.

Akan tetapi, keamanan membunyikan leher yang dilakukan dalam terapi chiropractic masih menjadi perdebatan.

Dalam artikel di British Medical Journal 2012, sekelompok peneliti dari Inggris dan Australia menyatakan mereka tidak merekomendasikan untuk membunyikan leher dalam terapi penyembuhan tulang belakang. Sebab aktivitas itu berpotensi merusak arteri leher besar dan menyebabkan stroke.

Namun penelitian terpisah dari sekelompok peneliti, yang dipimpin oleh ahli epidemiologi David Cassidy dari Universitas Toronto, berpendapat, tidak ada bukti yang mendukung korelasi antara struk dengan tulang belakang leher. Membunyikan leher justru bermanfaat untuk penyembuhan nyeri jangka pendek.

Sejak itu, pada 2014 dalam jurnal Stroke, American Heart Association dan American Stroke Association mengeluarkan pernyataan mengenai hubungan antara membunyikan tulang belakang leher dengan stroke. Jurnal tersebut mengatakan, meskipun potensinya rendah dan sulit membuktikan kausalitasnya, namun terapis harus mempertimbangkan adanya kemungkinan stroke.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement