Rabu 13 Apr 2016 06:54 WIB

Iran Padukan Pengobatan Herbal dengan Moderen

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Bahan-bahan obat herbal yang di jual di Iran
Foto: Guardian
Bahan-bahan obat herbal yang di jual di Iran

REPUBLIKA.CO.ID, Iran memiliki sekitar 8 ribu tanaman obat di mana 2 ribu di antaranya hanya terdapat di Iran saja. Masing-masing dari tanaman obat atau herbal tersebut memiliki khasiatnya sendiri yang dapat mengobati penyakit tertentu.

Shahla merupakan salah satu wanita lanjut usia yang memiliki pengetahuan luas terkait tanaman obat Iran. Wanita yang dijuluki ensiklopedi tanaman herbal berjalan ini menjelaskan khasiat dari banyak tanaman obat. Untuk mengatasi flu misalnya, Shahla hampir tidak pernah menggunakan obat kimia. Dia menggunakan rebusan tanaman herbal pennyroyal atau borage.

"Pennyroyal juga merupakan penawar rasa sakit. Jika kamu menderita patah tulang atau lebam, kamu bisa mencampurnya dengan tepung yang dipanggang dan minyak, kemudian oleskan," terang Shahla.

Shahla pun menjelaskan jika campuran antara henna dan yogurt dapat berfungsi untuk menguatkan rambut hingga ke akar. Sekaligus juga bisa menghilangkan bau kaki dan jamur. 

Kunyit, Shahla menjelaskan, juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan luka. Selain yang sudah disebutkan, tak terhitung banyaknya ramuan herbal Iran yang telah dikuasai Shahla dan digunakan untuk menyembuhkan penyakit.

Shahla merupakan salah satu sosok yang melestarikan pengobatan tradisional Iran. Tradisi pengobatan dengan tanaman herbal telah berlangsung sejak beberapa ribu tahun lalu di Iran. Jika di Barat tanaman herbal dianggap sebagai pengobatan alternatif, tanaman herbal masih menjadi yang utama di era Iran moderen saat ini.

Kuatnya posisi tanaman herbal di Iran dapat dilihat dari banyaknya kepemilikan tanaman herbal di tiap rumah warga Iran. Berbagai bentuk tanaman herbal mulai dari sari, bubuk hingga larutan biasanya tersimpan rapi di sudut rumah warga Iran.

Meski pengobatan dengan tanaman herbal masih berakar kuat di tengah warga Iran, bukan berarti mereka anti dengan kemajuan dunia kedokteran dan pengobatan. Shahla yang menderita diabetes tetap menggunakan insulin untuk menjaga kondisi tubuhnya. Akan tetapi di samping insulin, Shahla juga mengonsumsi rendaman kayu manis untuk mendampingi pengobatan moderen.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement