REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan di Brazil telah menemukan gangguan baru yang terkait dengan infeksi Zika pada orang dewasa yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang.
Penemuan baru tentang virus Zika telah dikaitkan dengan gangguan autoimun sindrom Guillain-Barre, dimana menyerang saraf perifer sehingga menyebabkan kelumpuhan sementara.
Penemuan baru sindrom autoimun yang disebut akut encephalomyelitis, atau ADEM, sekarang menunjukkan Zika dapat menyerang sistem kekebalan tubuh hingga menimbulkan kerusakan yang cukup parah.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, selain Guillain-Barre, Zika dapat menyebabkan kelahiran cacat microcephaly. Dilansir dari laman Telegraph, belum lama ini, Brazil telah mengonfirmasi lebih dari 940 kasus terkait dengan infeksi Zika pada ibu-ibu. Dan sekarang Brazil sedang menyelidiki hampir 4.300 kasus dugaan tambahan microcephaly.
Selain penyakit autoimun, beberapa peneliti juga melaporkan pasien dengan infeksi Zika mengalami gangguan saraf yang disebabkan oleh infeksi langsung di sel-sel saraf.
Dr Maria Lucia Brito, seorang ahli saraf di Rumah Sakit Restorasi di Recife, Brasil, mengatakan meskipun studi saat ini masih kecil, mungkin memberikan bukti bahwa dalam kasus ini, virus memiliki efek yang berbeda pada otak.
ADEM biasanya terjadi pasca infeksi, menyebabkan pembengkakan intens di otak dan sumsum tulang belakang yang merusak myelin, lapisan pelindung putih yang mengelilingi serabut saraf. Ini menyebabkan kelemahan, mati rasa dan kehilangan keseimbangan. Gejala tersebut mirip seperti multiple sclerosis.