REPUBLIKA.CO.ID, Di dunia yang serba moderen ini, kehidupan menjadi lebih sibuk dan rumit. Kebiasaan sarapan masyarakat pun perlahan berubah. Bila dulu sarapan tradisional sangat mementingkan kandugan karbohidrat tinggi, kini banyak yang memilih tipe sarapan modern, seperti mengonsumsi makanan lebih ringan namun tetap bernutrisi.
Tetapi, walaupun dengan waktu yang terbatas di pagi hari, kita tetap membutuhkan sarapan seimbang yang dapat menyemangati hari kita.
Dokter ahli gizi, Diana F Suganda, menjelaskan berdasarkan penelitian, 56 persen orang Indonesia sedikitnya bisa menyempatkan diri untuk sarapan. Diana mengataakan memang sebaiknya, kita tidak mengabaikan sarapan. Dan sarapan yang baik harus mengandung karbohidrat, seperti gandum utuh yang penting untuk kebutuhan energi.
"Jadi untuk beraktivitas, perut tidak kosong, agar kita bisa konsentrasi. Sarapan adalah makanan terpenting dalam sehari. Setelah kita tidur, cadangan energi dalam tubuh habis, maka fungsi sarapan mengisi cadangan ini," kata dia, Selasa (19/4).
Sebagai sumber protein, bisa mengonsumsi produk olahan susu serta seporsi buah atau sayuran untuk asupan vitamin dan mineral. Selain itu, bisa ditambahkan pula secangkir kopi, teh atau air putih untuk memenuhi hidrasi tubuh. Kalau kurang minum, metabolisme tubuh tidak berfungsi dengan baik.
"Nutrisi sarapan sebaiknya memenuhi sekitar 15 sampai 30 persen kebutuhan gizi untuk menjalani hari dengan penuh semangat," tambah dia.