REPUBLIKA.CO.ID, Setiap orang di dunia ini rentan terkena penyakit, tidak terkecuali wanita. Salah satu penyakit yang kerap menghantui para wanita adalah endometriosis.
Penyakit endomeriosis merupakan salah satu kelainan yang menyerang sistem reproduksi wanita. Penyakit ini muncul ketika jaringan dari lapisan dalam dinding rahim atau endometrium tumbuh di luar rongga rahim (seperti kista).
Tidak seperti kanker rahim, penyakit endometriosis umummya tidak menyebabkan kematian. Namun, menurut spesialis kandungan RSUP Fatmawati dr.Malvin Emeraldi SpOG, K-Fer, penyakit ini dapat menimbulkan peradangan dalam waktu lama dan dapat menyebabkan jaringan parut.
"Hal ini tentunya sangat mengganggu, terlebih setiap kali wanita mengalami haid biasanya cenderung sakit. Ini dikarenakan cairan di dinding rahim pada saat haid tidak turun ke jalan lahir tapi masuk ke rongga perut," ungkapnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Walaupun penyakit ini pada umumnya tidak tergolong mematikan, namun tetap harus diwaspadai. Gejala endometriosis yang paling sering terasa adalah sakit yang luar biasa saat menstruasi.
Selain itu, penderita juga bisa mengalami pendarahan yang berlebihan saat menstruasi dan rasa sakit saat buang air besar serta kecil. Gejala-gejala endometriosis umumnya terasa paling parah sebelum dan selama siklus menstruasi berlangsung.
"Endometriosis rentan terjadi pada wanita yang masih berusia produktif, yakni sekitar 15-49 tahun. Tapi bisa juga terjadi pada wanita yang sudah menopouse dan mengalami kegemukan, akan tetapi kasusnya tidak banyak," kata dia.
Untuk itu menurut Malvin, setiap wanita penting agar selalu menjaga pola makan sehat dan rajin melakukan aktivitas fisik. Hal ini dikarenakan, tumpukan lemak di dalam tubuh dapat menghasilkan hormon esterogen yang tinggi sehingga dapat memicu semakin berkembangnya endometriosis di rahim seorang wanita.
Sebaiknya sejak dini, penting agar kita selalu menghindari makanan cepat saji yang mengandung pengawet tinggi. Serta rajin mengontrol kesehatan ke dokter, agar jika endometriosis ditemukan di dalam tubuh wanita, setidaknya tidak sampai mengharuskan mereka untuk operasi.