REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah menetapkan Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu, sebagai lokasi peringatan Hari Malaria Sedunia. Peringatan ini akan dihadiri Menteri Kesehatan Nila Moeloek pada Senin (25/4) siang.
Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan pemilihan lokasi Desa Bukit Peninjauan, Seluma, tersebut karena wilayah ini merupakan salah satu daerah endemis malaria. "Menteri Kesehatan dijadwalkan tiba di Bengkulu pagi ini untuk menghadiri peringatan Hari Malaria Sedunia di Seluma," kata Gubenur di Bengkulu.
Ia mengatakan melalui momentum Hari Malaria Sedunia, para kepala daerah dan ketua legislatif akan menyampaikan tekad mempercepat eliminasi malaria di daerah masing-masing, yang disaksikan Menteri Kesehatan.
Menurut Gubernur, wilayah Bengkulu sudah lama menjadi daerah endemis malaria. Saat Bung Karno diasingkan ke daerah ini, Sang Proklamator itu juga terjangkit penyakit menular tersebut. "Bersama seluruh masyarakat Bengkulu, kami akan bekerja keras sehingga stigma bahwa kalau belum terkena malaria maka bukan warga Bengkulu, akan kami hilangkan," kata dia.
Saat ini kata dia, baru tiga dari 10 kabupaten dan kota di Bengkulu yang dinyatakan telah eliminasi malaria. Ketiga wilayah itu adalah Kabupaten Lebong, Kabupaten Rejanglebong, dan Kabupaten Kepahiang. Sedangkan tujuh kabupaten dan kota lainnya yakni Mukomuko, Bengkulu Utara, Kota Bengkulu, Seluma, Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah dan Kaur ditargetkan eliminasi malaria pada 2017 hingga 2019. "Kami upayakan seluruh wilayah di Bengkulu akan eliminasi malaria pada 2020," ujarnya.
Berdasarkan data Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dari 514 kabupaten kota yang ada, baru 232 yang bertatus eliminasi malaria. Masih ada lima provinsi yang merupakan endemis tertinggi malaria yakni Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.