Senin 25 Apr 2016 11:54 WIB

Ini Alasan Mengapa Perlu Serius Atasi Jerawat

Rep: c34/ Red: Andi Nur Aminah
Jerawat (ilustrasi)
Foto: Foxnews
Jerawat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Yayasan amal Changing Faces menganggap masalah jerawat tak bisa disepelekan dan harus diobati secara serius. Para pegiat menyebutkan, kondisi kulit yang buruk dapat menyebabkan masalah kesehatan mental hingga percobaan bunuh diri.

Pasalnya, masalah jerawat yang serius bisa menimbulkan rasa rendah diri bagi penderita, bahkan intimidasi dari lingkungan. Penelitian yang dilakukan oleh British Skin Foundation telah menemukan, hampir 60 persen penderita jerawat mengalami kekerasan verbal karena kondisi mereka.

Lebih parah lagi, hampir 20 persen orang yang memiliki permasalahan jerawat merasa ingin bunuh diri. Sekitar 20 persen lainnya juga tak beruntung dalam romansa karena percintaan yang kandas.

"Setiap tahun ada kasus bunuh diri karena tekanan masyarakat kepada penderita jerawat. Kita perlu menunjukkan rasa hormat, membantu orang untuk mengatasi masalah itu, bukan meremehkan dan memberi stigma," kata James Partridge, Chief Executive Changing Faces kepada BBC Newsbeat.

Partridge menyerukan akses nasional untuk membantu penderita jerawat menghadapi dampak psikososial dari kondisinya. Jerawat adalah masalah umum, tapi bisa jadi membuat seseorang mengalami diskriminasi di depan umum, sekolah, dan tempat kerja.

Keprihatinan itu juga disampaikan oleh dokter kulit Anjali Mahto, yang menyoroti masalah psikologis bahaya jerawat. Terutama, penderita di usia remaja yang rentan.

Ia sering menangani pasien yang menolak untuk melakukan kontak mata. Mereka menumbuhkan rambut menutupi wajah, menolak keluar rumah atau bersekolah. "Dampak mental itu bahkan bisa terus bertahan setelah jerawat hilang. Jika Anda sudah dewasa dengan pola pikir masih seorang remaja jerawatan, citra tubuh negatif masih dapat tetap hinggap dalam benak Anda," kata Mahto.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement