REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, aktivitas fisik seperti olahraga yang dilakukan anak-anak mampu membuat mereka lebih fokus dalam mengembangkan kemampuan akademis.
"Aktivitas fisik seperti olahraga mampu mengembangkan kreativitas bahkan meningkatkan kemampuan akademis mereka," kata Vera di Jakarta, Kamis (27/4). Ia menjelaskan bahwa olahraga seperti sepak bola mampu menjadi pembuangan energi yang berlebih secara positif.
Anak yang mendapat nilai buruk di akademis, umumnya karena mereka tidak menyukai atau memang kesulitan dalam belajar, bisa jadi hal tersebut karena mereka kurang percaya diri.
Anak-anak hingga remaja umumnya mempunyai energi yang berlebih, jika energi tersebut tidak disalurkan dengan baik maka akan berimbas buruk bagi perilaku hingga akademis.
Dalam hal ini tidak hanya bisa dipelajari di sekolah atau dalam ruang, namun peran orang tua penting dalam mengarahkan kegiatan fisik tersebut, jangan hanya bermain dengan gadget.
"Anak-anak butuh pengakuan sosial mengenai kemampuannya, bagi yang merasa pintar, mudah saja mereka percaya diri karena sudah dipandang bagus oleh lingkungan sekitar, tapi bagi yang tidak menonjol di akademis, prestasi olahraga bisa menjadi solusi," katanya.
Tingkat kepercayaan diri atas pengakuan dari orang lain tentang kelebihan yang dimiliki anak mampu menular dalam hal lain, dan itu termasuk dalam hal akademis.
"Jika anak sudah percaya diri atas kemampuannya, dia akan mudah mempelajari hal akademis karena ia tidak akan gugup di awal, itu penting," katanya.
Selain itu, olahraga juga mampu membuat anak belajar tentang kompetisi dan bekerja sama, bagaimana cara berkompromi dengan orang lain, agar mampu bersosialisasi dengan baik di lingkungannya.