Rabu 11 May 2016 12:27 WIB

Imunisasi Penting untuk Cegah Penyakit Ini (Bagian 4)

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Anak terkena penyakit campak.
Foto: babble.co
Anak terkena penyakit campak.

REPUBLIKA.CO.ID,

Campak dan pneumokokus termasuk di antara berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Penyakit infeksi itu sendiri merupakan penyakit menular yang mematikan atau menimbulkan komplikasi berbahaya terutama untuk balita. Berikut ini ulasan berbagai penyakit tersebut seperti dijelaskan Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Cissy Rachiana Sudjana.

Campak

Campak merupakan penyakit yang sangat menular, yang disebabkan oleh virus campak. Gejala pertamanya demam tinggi. Biasanya 10 sampai 12 hari setelah terpapar virus campak. Penderita akan mengalami demam yang bertahan empat sampai tujuh hari.

Gejalanya akan timbul pilek, batuk, mata berair dan merah. Juga timbul bintik-bintik putih di bagian dalam pipi. Setelah beberapa hari keluar bintik merah, biasanya mulai di muka dan leher bagian atas. Dalam tiga hari bintik merah menyebar sampai tangan dan kaki.

Kemerahan menetap lima sampai enam hari, kemudian menghilang. Kematian biasanya karena ada

komplikasi, terutama pada balita. Komplikasi serius berupa buta, radang otak (ensefalitis), diare berat dengan dehidrasi (kekurangan cairan), infeksi telinga, dan pneumonia berat. Campak yang berat biasanya terjadi pada anak dengan status gizi buruk, kekurangan vitamin A, dan anak dengan lemahnya sistem imun seperti penderita HIV/AIDS dan penyakit lain.

Sebelum vaksinasi campak disebarluaskan pada 1980, campak mengakibatkan 2,6 juta kematian setiap tahun. Campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak usia muda, meskipun vaksin yang aman dan tidak mahal sudah tersedia.

Pada 2014 secara global ada 114.900 kematian karena campak, terutama balita. Sekitar 314 kematian setiap hari. Artinya setiap jam ada 13 yang meninggal karena penyakit campak.

Vaksinasi campak dapat menurunkan 79 persen kematian karena campak antara 2000 dan 2014. Pada 2014 sebanyak 85 persen anak di dunia mendapat vaksinasi campak sebelum usia satu tahun. Angka itu meningkat dari 73 persen pada 2000. Dari periode 2000 sampai 2014 vaksinasi campak dapat mencegah

kematian 17,1 juta anak.

Pneumokokus

Penyakit yang disebabkan pneumokokus dapat menyebabkan kematian dan kecacatan khususnya pada anak umur kurang dari dua tahun dan di atas 65 tahun. Penjalaran ke selaput otak (meningitis), radang paru (pneumonia), dan infeksi dalam darah (bakteriemia) dapat fatal.

Pneumokokus dapat menyebabkan infeksi pada telinga tengah yang dapat mengakibatkan ketulian di kemudian hari. Bakteri pneumokokus akan menyebar melalui udara dari percikan batuk dan bersin, atau penyebaran melalui benda-benda yang terkontaminasi.

Pneumokokus dapat tinggal di tenggorokan anak atau orang dewasa sebagai karier tanpa menyebabkan gejala. Namun pada keadaan tertentu misalnya sedang flu atau merokok, bakteri menjadi aktif dan masuk ke dalam darah dan menyebar ke organ lain (dikenal sebagai invasive pneumococcal disease atau IPD).

“Bakteri ini sangat berbahaya untuk anak dengan daya tahan yang menurun atau penyakit kronis seperti asma, penyakit jantung bawaan, atau diabetes,” jelas Cissy.

(Baca Juga: Begini Manfaat Imunisasi bagi Anak)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement