Kamis 12 May 2016 06:03 WIB

Studi Catat Masyarakat Indonesia tak Gemari Sayur dan Buah

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Peneliti menemukan, mereka yang banyak mengonsumsi buah dan sayuran  sejak usia muda, 26 persen lebih rendah berisiko muncul plak di arteri mereka hingga 20 tahun ke depan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Peneliti menemukan, mereka yang banyak mengonsumsi buah dan sayuran sejak usia muda, 26 persen lebih rendah berisiko muncul plak di arteri mereka hingga 20 tahun ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, Buah dan sayur adalah komponen penting bagi kesehatan. Konsumsi yang kurang dari buah dan sayur dihubungkan dengan tingkat kesehatan yang rendah dan peningkatan risiko dari berbagai penyakit tidak menular.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan minimal 400 gram asupan buah dan sayur per orang per hari. Namun Dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), Konsultan Gastrohepatologi Anak, RS Awal Bros Evasari Jakarta, mengemukakan fakta yang menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang kurang mengonsumsi buah dan sayur.

"Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 sebanyak 93,5 persen penduduk usia 10 tahun ke atas memiliki perilaku konsumsi kurang sayur dan buah," jelasnya dalam konferensi pers Program Edukasi Kebiasaan Makan Sehat yang diselenggarakan Sari Husada di Jakarta, Rabu (11/5).

Selain itu, tingkat konsumsi buah dan sayuran per kapita hanya sebesar 34,55 kg per tahun dan 40,35 kg per tahun (Litbang Departemen Pertanian Maret 2013), jauh di bawah rekomendasi Food Agriculture Organizations (FAO) sebesar 73 kg per kapita per tahun.

Sementara Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI no.41 tahun 2014 tentang Penerapan Gizi Seimbang merekomendasikan konsumsi buah dan sayur mencakup 50 persen dari satu kali porsi makan.

"Kurangnya konsumsi buah dan sayur di Indonesia antara lain disebabkan tidak dimulainya pola pembentukan makan sehat sejak usia dini akibat kesulitan ibu dalam memperkenalkan buah dan sayur kepada anak, serta kurangnya pemahaman ibu mengenai konsumsi buah dan sayur yang tepat, baik dari sisi kuantitas asupan maupun manfaat berbagai variasi buah dan sayur," ungkapnya.

(baca: Buah Berbentuk Jelek Mungkin Lebih Baik untuk Anda)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement