REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah studi menemukan, mengonsumsi makanan laut atau makanan lain yang mengandung asam lemak omega 3 sedikitnya satu minggu sekali, dapat membantu mempertajam ingatan dan konsentrasi. Biasanya, masalah dengan daya ingat dan daya pikir selalu dirasakan oleh orang-orang lanjut usia.
Dalam studi ini, perbandingan dilakukan antara partisipan yang memakan makanan laut satu minggu sekali, dengan partisipan yang tidak. Diketahui partisipan yang tidak mengonsumsi makanan laut satu minggu sekali mengalami penurunan daya ingat yang cukup signifikan.
"Studi ini menunjukkan, kemampuan kognitif secara alami menurun sebagai bagian dari proses penuaan normal. Namun, ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk mengurangi hal ini," kata Penulis Senior, Martha Clare Morris dari Rush University Medical Centre di Chicago, AS, dilansir dari Indian Express.
Penemuan ini dipublikasikan secara daring dalam jurnal Neurology. Penelitian dilakukan selama lima tahun kepada 915 partisipan dengan usia rata-rata 81,4 tahun, yang tidak menderita demensia.
Masing-masing partisipan setiap tahun diberikan pengujian standar untuk lima kemampuan kognitif, yaitu memori episodik, memori kerja, memori semantik, kemampuan visuospatial dan kecepatan persepsi.
Partisipan juga diberikan kuesioner frekuensi makanan tahunan, yang memungkinkan para peneliti membandingkan asupan makanan laut dengan kemampuan kognitif mereka. Makanan laut yang terdapat dalam kuesioner terdiri dari empat jenis, yaitu tuna sandwich, penganan olahan dari ikan laut, ikan laut segar, dan kelompok udang, lobster, serta kepiting.
Kelompok partisipan yang memakan makanan laut satu minggu sekali, menunjukan sedikit tingkat penurunan memori semantik, yang berkaitan dengan informasi verbal. Mereka juga memiliki sedikit tingkat penurunan dalam tes kecepatan persepsi, ketika harus membandingkan beberapa jenis benda.
Mengapa demikian? Diketahui laut adalah sumber nutrisi asam lemak omega-3 (asam docosahexaenoic). Omega-3 merupakan komponen struktural utama dari otak.
(baca: Konsumsi Daging Picu Risiko Kematian)