Jumat 13 May 2016 08:40 WIB

Apa Sebenarnya Imunisasi Itu?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Anak diimunisasi
Foto: Safebee
Anak diimunisasi

REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar Desember 2015 sampai Februari 2016 lalu,  kembali terjadi kejadian luar biasa (KLB) Difteri di Kabupaten Cirebon yang memakan korban tiga balita meninggal dunia dan 17 anak lainnya dirawat di ruang isolasi karena penyakit Difteri. Ternyata kejadian ini terkait erat dengan angka cakupan imunisasi yang rendah di daerah tersebut. Salah satu penyebab utamanya adalah karena adanya penolakan terhadap imunisasi terkait miskonsepsi pada tokoh masyarakat setempat.

Lalu sebenarnya apakah sebenarnya imunisasi itu? Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia yang juga  Anggota Satgas Imunisasi IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, menjelaskan, imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit. “Kekebalan yang diperoleh dari imunisasi dapat berupa kekebalan pasif maupun aktif,” ujarnya dalam seminar media Menutup Senjang Imunisasi: Imunisasi Untuk Semua Sepanjang Hidup, di Bandung, Jawa Barat, belum lama ini.

Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan pasif disebut imunisasi pasif, dengan cara memberikan antibodi atau faktor kekebalan kepada seseorang yang membutuhkan. Contohnya adalah pemberian imunoglobulin spesifik untuk penyakit tertentu, misalnya imunoglobulin antitetanus untuk penyakit tetanus. Contoh lain adalah kekebalan pasif alamiah antibodi yang diperoleh janin dari ibu. Kekebalan jenis ini tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh.

Kekebalan aktif dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen secara alamiah (terkena infeksi alamiah) atau melalui imunisasi. Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan aktif disebut imunisasi aktif dengan memberikan zat bioaktif yang disebut vaksin, dan tindakan itu disebut vaksinasi. Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi berlangsung lebih lama dari kekebalan pasif karena adanya memori imunologis, walaupun tidak sebaik kekebalan aktif yang terjadi karena infeksi alamiah. 

Untuk memperoleh kekebalan aktif dan memori imunologis yang efektif maka vaksinasi harus mengikuti cara pemakaian dan jadwal yang telah ditentukan melalui bukti uji klinis yang telah dilakukan. Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tersebut pada sekelompok masyarakat (populasi), atau bahkan menghilangkannya dari dunia seperti kita lihat pada keberhasilan imunisasi cacar variola. Keadaan terakhir ini lebih mungkin terjadi pada jenis penyakit yang hanya dapat ditularkan melalui manusia, seperti penyakit difteri dan poliomielitis.

Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian dan kecacatan seumur hidup dan akan menjadi beban bagi masyarakat di kemudian hari. Sampai saat ini terdapat 19 jenis vaksin untuk melindungi 23 PD3I di seluruh dunia dan masih banyak lagi vaksin yang sedang dalam penelitian.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement