Kamis 19 May 2016 19:46 WIB

Penderita Talasemia Butuh Biaya Berobat Minimal Rp 10 Juta Per Bulan

Rep: Eko Widiyatno / Red: Andi Nur Aminah
Seorang bocah penderita thalasemia (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Seorang bocah penderita thalasemia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Seseorang yang mengidap talasemia membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ketua Yayasan Thalasemia Indonesia, Ruswadi, mengatakan, biaya yang dibutuhkan untuk meringankan gejala penyakit talasemia saat ini sangat besar. 

Paling tidak, seorang penderita talasemia mayor membutuhkan biaya minimal Rp 10 juta per bulan. Biaya sebesar itu digunakan untuk kebutuhan transfusi darah dan kebutuhan medis lain. "Itu hanya untuk meringankan gejalanya, bukan untuk mengobati penyakitnya," jelasnya.

Meski demikian dia juga menyebutkan, dengan berbagai kemajuan teknologi kedokteran, saat ini usia rata-rata penderita talasemia sudah semakin panjang. "Saat ini, usia rata-rata penderita talasemia di Indonesia sudah mencapai 45 tahun. Hampir sama dengan di negara maju," katanya, Kamis (19/5).

Sementara, mengenai gedung Thalassemia Terpadu yang didirikan di RSUD Banyumas, Direktur RSUD Banyumas AR Siswanto Budiwiyoto MKes menyebut, gedung tersebut sudah memiliki kapasitas yang memadai dalam menangani penderita talasemia. 

"Kita juga sudah memiliki bank darah yang bekerja sama dengan PMI. Kerja sama ini kita lakukan karena dengan jumlah penderita sebanyak 371 orang, dalam sebulan kita membutuhkan paling tidak seribu kantong darah per bulan,'' jelasnya.

(Baca Juga: Jumlah Penderita Talasemia Terus Meningkat)

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement