Kamis 19 May 2016 20:00 WIB

PBB: Indonesia Berhasil Eliminasi Tetanus pada Ibu dan Bayi

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Suntikan tetanus/ilustrasi
Foto: pixshark
Suntikan tetanus/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan Indonesia telah berhasil melakukan eliminasi terhadap tetanus maternal dan neonatal, Kamis (19/5). Badan-badan terkait, WHO, UNICEF dan UNFPA menyatakan selamat kepada Pemerintah Indonesia atas keberhasilan Indonesia memperkecil kesenjangan cakupan imunisasi meskipun menghadapi berbagai tantangan dalam menyediakan layanan kesehatan di ribuan pulaunya. 

“Keadaan geografis Indonesia sangat sulit. Kami senang dan lega karena kerja keras kita bersama telah membawa Indonesia mencapai eliminasi tetanus. Bahkan di daerah yang sulit seperti di Papua dan Papua Barat, eliminasi tetanus dapat tercapai," ujar Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Moeloek, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id Kamis (19/5).  

Nila mengatakan hal ini harus dipertahankan dengan tetap melakukan imunisasi anti tetanus terutama pada ibu hamil. Hal ini bisa tercapai apabila layanan kesehatan tersedia dengan kualitas baik di seluruh wilayah Indonesia. 

Dalam beberapa tahun terakhir, seluruh propinsi di Indonesia dikelompokkan ke dalam empat region. Tiga di antaranya telah berhasil melakukan eliminasi tetanus pada ibu dan bayi di bawah usia 28 hari (maternal dan neonatal tetanus (MNT) pada 2010 dan 2011. Nila mengatakan, hari ini, region ke empat yang mencakup Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara telah bergabung sehingga status eliminasi mencakup seluruh Indonesia. "Dengan status eliminasi MNT di Indonesia, kawasan Asia Tenggara kini menjadi kawasan kedua di dunia dimana MNT telah sepenuhnya di-eliminasi," katanya. 

Tetanus neonatal kerap disebut silent killer karena penyakit ini menyebabkan banyak bayi baru lahir meninggal secara cepat dan menyakitkan di rumah. Banyak kelahiran dan kematian ini tidak resmi dilaporkan. Padahal penyakit ini sangat dapat dicegah dengan memprioritaskan ketersediaan vaksinasi tetanus-toxoid (TT) yang tepat waktu dan pelayanan kelahiran yang higienis. 

Pada 1988, tercatat 780 ribu kematian di seluruh dunia karena tetanus neonatal. Dengan berbagai kemajuan di tahun 2000, Indonesia masih menjadi satu dari 59 negara berisiko tinggi. Arti dari status eliminasi yang diberikan hari ini adalah bahwa terdapat kurang dari satu kasus tetanus neonatal pada setiap 1,000 (seribu) kelahiran hidup di setiap kabupaten/kota.    

“Tercapainya status eliminasi merupakan gambaran dari situasi neonatal saat ini. Adanya tetanus neonatal merupakan pertanda kesenjangan kesehatan masyarakat dan imunisasi. MNT umumnya terjadi pada kelompok masyarakat dengan pendidikan dan kemampuan ekonomi terendah. Eliminasi MNT berarti bahwa Indonesia telah dapat menyediakan akses imunisasi lebih baik kepada populasinya, “ ungkap Wakil WHO untuk Indonesia, Dr Jihane Tawilah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement