REPUBLIKA.CO.ID, Jamur ajaib yang dikenal juga dengan psilocybin diketahui memiliki senyawa halusinogen. Jamur ini bisa digunakan sebagai obat antidepresan baru, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di The Lancet Psychiatry.
Jamur yang tumbuh dari kotoran hewan ini memang bukan untuk dikonsumsi umum. Namun memiliki efek psikedelik yang membantu orang-orang dengan ketergantungan alkohol, kecemasan tinggi, depresi, dan gangguan obsesif kompulsif. Beberapa bukti menunjukkan bahwa tekanan psikologis dan keinginan untuk bunuh diri bisa lebih rendah pada orang yang menggunakan jamur ini untuk pengobatan.
Psilocybin memperbaiki reseptor serotonin di otak manusia. Penggunaan jamur ini untuk mengobati depresi terbukti bisa berpengaruh positif pada 6,7 persen orang Amerika berusia 12 tahun ke atas.
Penelitian terkait jamur ini dipimpin Dr Robin Carhart-Harris dari Imperial College London. Peneliti melibatkan enam perempuan dan enam laki-laki yang mengalami depresi berat selama 17,8 tahun terakhir meski sudah diberikan berbagai jenis pengobatan.
Peserta kemudian mejalani dua kali sesi pengobatan dengan jamur ajaib ini. Pertama kali mereka diberikan dosis 10 miligram (mg). Sepekan kemudian dosisnya ditingkatkan menjadi 25 mg.
Para peserta meminum kapsul jamur ini sambil berbaring di ruang perawatan dengan pencahayaan rendah dan juga musik. Mereka didampingi dua orang terapis di kedua sisi tempat tidurnya.
Terapis bertugas memberi dukungan dan memeriksa keseluruhan proses pengobatan. Setelah menjalani pengobatan kedua, masing-masing pasien menjalani scan magnetic resonance imaging (MRI). Hal sama dilakukan berulang pada pekan pertama hingga kelima, kemudian tiga bulan setelah pemberian dosis kedua.
"Depresi termasuk penyakit yang sulit untuk diobati. Perawatan baru sangat dibutuhkan dan penelitian kami menunjukkan jamur psilocybin sangat menjanjikan," kata Carhart-Harris, dilansir dari Medical News Today, Selasa (24/5).
Hasil penelitian menunjukkan psilocybin memberikan terapi suportif, aman, dan bisa ditoleransi oleh pasien dengan baik. Sekitar setengah peserta mengalami penurunan gejala depresi selama tiga bulan pengobatan.
Efek psychedelic terdeteksi dialami 30-60 menit setelah pasien meminum kapsul jamur ini. Efeknya memuncak setelah dua hingga tiga jam, dan akhirnya pasien bisa pulang enam jam kemudian. Kapsul jamur ini tidak memberi efek samping serius pada pasien yang mengonsumsinya.