REPUBLIKA.CO.ID, -- Sebuah studi yang dilakukan pada pekerja shift, laki-laki dan perempuan berusia paruh baya menunjukkan mereka cenderung mengalami penurunan kognitif. Hal ini berlaku bagi mereka yang sudah menjalani sistem kerja shift minimal lima tahun saat tes dilakukan.
Penelitian Uppsala University dan Malmö University di Swedia ini sudah dipublikasikan di Journal of Neurobiology of Aging.
"Hasil penelitian kami menunjukkan sistem kerja shift terkait dengan penurunan kemampuan kognitif pada manusia. Setidaknya perlu lima tahun bagi pekerja shift sampai fungsi otaknya terkait kinerja kognitif bisa pulih kembali," kata Profesor Departemen Ilmu Saraf di Uppasala University, Christian Benedict, dilansir dari Medical News Today, Selasa (24/5).
Peneliti menganalisis data sekitar 7.000 pria dan wanita berumur 45-75 tahun yang sudah terbiasa bekerja sistem shift, separuh siang atau separuh malam secara bergantian. Peneliti melihat faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan penyakit pada peserta di usia yang semakin menua.
Fungsi kognitif eksekutif otak biasanya berkurang seiring pertambahan usia. Fungsi kognitif eksekutif ini berhubungan dengan keterampilan mental yang membantu seseorang melakukan tugas dalam kehidupan sehari-hari, kemudian merespons perubahan lingkungan.
Sebagai contoh, seseorang bisa tetap berkonsentrasi pada menyusun rencana, menemukan alasan, dan fokus mengerjakan tugas.
Peneliti menemukan bahwa peserta yang masih menjadi pekerja shift atau mantan pekerja shift dalam kurun waktu lima tahun terakhir mendapat hasil tes buruk dibandingkan peserta yang bekerja non-shift.