REPUBLIKA.CO.ID, Penyebaran wabah Zika telah dinyatakan sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global. Penyakitini mulanya ditemukan pada manusia di Nigeria pada 1954. Virus Zika disebarkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypt yang telah terinfeksi.
Dilansir BBC, pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan mengatakan penyebaran zika adalah sebuah harga yang dibayar untuk kegagalan kebijakan besar pada pengendalian nyamuk. Di perbincangannya dalam Agency’s Annual World Health Assembly, Chan mengatakan para ahli telah 'menjatuhkan bola' pada 1970 berkaitan dengan penanganan pada serangga pembawa penyakit. Lebih dari 60 negara dan wilayah di dunia saat ini mulai melanjutkan transmisi Zika.
Baru-baru ini, infeksi yang disebarkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypt ini sudah mencapai Afrika. Para ahli memprediksi hal yang sama bisa terjadi di Eropa saat musim panas. Menurut Chan, wabah yang menjadi keadaan darurat merupakan salah satu bentuk kelemahan yang ada di negara-negara terkena dampak dan juga menjadi kesalahan dalam persiapan kita.
Virus ini diduga menyebabkan cacat lahir yang serius selama kehamilan. Chan menambahkan, Amerika Latin dan Karibia telah merasa terpukul oleh wabah zika karena memiliki proporsi tertinggi kehamilan yang tidak diinginkan di dunia. Kampanye pemberantasan wabah Zika di Amerika dengan melibatkan 18 negara sudah berhasil menyingkirkan serangga ini pada 1962.
Tetapi minimnya antbiotik, insektisida dan ditambah kurangnya kemauan di politik menyebabkan aedes aegypt berkembang biak kembali. Chan menganjurkan untuk menghindari gigitan nyamuk, wanita diminta untuk menghindari kehamilan dan himbauan untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang sedang terjangkit virus Zika ini.