REPUBLIKA.CO.ID, Anak merupakan sebuah anugerah yang dimiliki oleh orang tua. Melihat perkembangan anak dari mendengar anak mengucapkan kata-kata pertamanya, melihat pertama kali mereka belajar berjalan, menulis, menyanyi dan hal-hal lainnya, dapat membuat kebahagiaan tersendiri untuk setiap orang tua.
Anak menjadi pusat perhatian sebagian orang tua. Tidak sedikit yang menghabiskan waktu untuk memastikan bahwa anak mereka bahagia, sehat dan aman. Bahkan sedikit masalah kesehatan pada anak atau bahkan luka ringan dapat menyebabkan banyak perhatian dan kecemasan pada orang tua.
Sebagai orang tua yang menginginkan anak tetap dalam keadaan sehat, kita harus mengetahui bahwa ada beberapa gangguan neurologis yang dapat memengaruhi kesehatan anak. Misalnya, cacat, gangguan perilaku, komplikasi psikologis, termasuk sindrom tourette.
Sindrom tourette merupakan salah satu gangguan neurologis serius yang biasanya berkembang pada anak-anak yang berusia antara dua sampai 14 tahun. Sindrom ini ditandai dengan gejala yang meliputi gerakan otot tak sadar atau berkedu. Kondisi ini mengakibatkan pembuatan suara yang tidak disadari.
Meskipun sindrom ini tidak dapat disembuhkan, gejala dapat dikendalikan untuk membantu anak menjalani kehidupan yang lebih baik. Dilansir Boldsky, terdapat beberapa gejala yang menandakan jika anak menderita sindrom tourette, seperti berikut ini:
Gerakan berulang
Gerakan berulang ini bisa tak terkendali dari otot-otot di bagian-bagian tertentu dari tubuh. Misalnya, bibir yang berkedur, kedipan mata dalam waktu yang lama, mengangkat bahu terus menerus dan lainnya.
Mengalami kesulitan dalam menggerakan tubuh
Kesulitan gerakan tubuh ini seperti berjalan, berlari, duduk tegak dan lainnya.
Melontarkan kata-kata tidak jelas secara berulang-ulang
Selain kata-kata tak jelas berulang juga sang anak tidak mampu menghentikannya. Bahkan ketika sudah ditegur untuk berhenti mengucapkan kata-kata tersebut. Selain itu, mereka juga akan mengeluarkan pengulangan kata-kata.
Sikap yang agresif
Anak memilii sikap agresif dalam berperilaku dan kemarahan yang meledak sewaktu-waktu sehingga kadang sulit untuk dikontrol bahkan oleh pengasuh atau orang tua sekali pun. Perilaku berteriak dan mengangis keras, melempar benda dan melakukan hal yang merugikan diri sendiri juga dapat menjadi pertanda sindrom tourette
Perubahan suasana hati yang tak menentu
Perubahan suasana hati dan tidak tentunya perasaan karena sangat tertekan tanpa alasan yang jelas.
Kecemasan ekstrim
Anak dengan kecemasan ekstrim sehingga membuat sang anak takut untuk pergi ke sekolah atau berbaur dengan rekan-rekannya
Gejala OCD dan ADHD
Anak yang mengalami sindrome tourette ini bisa juga memiliki gejala Obsessive Compulsive Disorder (OCD) atau Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).