Selasa 31 May 2016 08:35 WIB

Bahaya yang Mengintai di Balik Obat Anti-Anxiety

Rep: MGROL69/ Red: Andi Nur Aminah
Efek samping obat-obatan (ilustrasi)
Foto: Livestrong
Efek samping obat-obatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian orang tidak asing dengan jenis obat seperti benzodiazepin diazepam (valium), lorazepam (ativan) dan alprazolam (xanax). Ketiganya adalah obat yang cukup popular di seluruh dunia. Obat-obatan tergolong anti-anxiety yang sering dijadikan sebagai resep obat untuk mengurangi rasa cemas dan gugup.

Xanax termasuk obat yang paling banyak diresepkan di Amerika Serikat yang menetapkan resep ini untuk penyakit lazim seperti flu biasa. Dilansir Livestrong, obat ini dapat digunakan dengan aman. Tetapi harus ditetapkan keputusan bahwa obat-obat ini tidak boleh dimasukkan ke dalam daftar obat ringan.

Benzodiazepin merangsang reseptor otak untuk bahan kimia yang disebut asam gamma-aminobutyric (GABA). Zat ini menghambat neurotransmitter sehingga berdampak pada rasa cemas, gelisah, susah tidur dan rasa nyeri.

Efek yang ditimbulkan yaitu dapat menurunkan kemampuan kita untuk berpikir jernih, merusak memori dan mengurangi ketanggapan saat menghadapi situasi darurat. Efek ini dapat dilihat bahkan dalam dosis terendah yang biasanya diresepkan oleh dokter.

Selain itu, penelitian terbaru menemukan bahwa penggunaan salah satu obat tersebut setidaknya selama tiga bulan dapat meningkatkan risiko penyakit alzheimer sebesar 50 persen. Dalam dosis tinggi, benzodiazepin dapat menyebabkan penekanan pernapasan yang mengancam jiwa atau menyebabkan koma.

Sejak 2000, jumlah pasien di ruang gawat darurat akibat penggunaan benzodiazepin telah meningkat dua kali lipat. Ketika dikombinasikan dengan narkotika, risiko dan tingkat keparahan efek samping meningkat pesat secara signifikan.

Benzos secara efektif dalam mengurangi serangan panik akut dalam situasi tertentu. Tetapi untuk mengurangi efek samping dari penggunaan obat tersebut, lebih baik melakukan alternatif lain yang lebih aman.  

Keterampilan dalam melakukan latihan pernafasan atau menerapkan visualisai dapat mengurangi rasa panik. Dan semakin banyak Anda berlatih dan menggunakan keterampilan ini, maka tak perlu lagi menggunakan obat-obatan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement