REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obat generik dan obat-obat lain di Indonesia masih harus mengimpor kebutuhan bahan baku dari luar negeri. Sering kali hal ini yang membuat harga cukup tinggi, terutama obat generik bermerk.
Presiden Direktur PT Actavis Indonesia Parulian Simandjuntak mengatakan, hampir 95 persen bagan baku obat masih diimpor dari luar negeri. Belum ada pabrik pembuatan obat bahan baku obat di Indonesia.
"Tapi rencananya pemerintah sedang mendorong untuk pembangunan pabrik pembuatan bahan baku obat," kata Parulina, Selasa (31/5).
Meski obat generik, ternyata jenisnya sangat banyak dan sudah digunakan dalam proses untuk penyembuhan pelbagai penyakit. Parulina mencontohkan dengan produknya yang sudah menjangkau onkologi atau kanker dan penyakit-penyakit lainnya.
Parulina juga menegaskan, dengan adanya BPJS penggunaan obat generik cukup berjalan. Hanya saja dia tetap berharap pabrik bahan baku obat dapat segera terealisasikan.