Selasa 07 Jun 2016 07:30 WIB

Apa Pentingnya Vitamin dan Mineral bagi Tubuh?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Peluncuran suplemen multivitamin Centrum Advance di Jakarta
Foto: Istimewa
Peluncuran suplemen multivitamin Centrum Advance di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Gizi Klinik, Samuel Oetoro, mengatakan tubuh manusia membutuhkan beragam vitamin dan mineral agar tubuh dapat berkerja dengan baik. Keduanya memegang peranan penting bagi proses pertumbuhan dan metabolisme dalam tubuh kita.

“Sangatlah penting untuk mempertahankan pola makan yang sehat dan seimbang untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang optimal,” ujarnya kepada wartawan dalam Peluncuran Suplemen Multivitamin Centrum Advance, di Jakarta, belum lama ini.

Vitamin merupakan zat yang harus dikonsumsi. Karena tubuh tidak bisa membuat vitamin. Hanya ada satu vitamin yang bisa dibentuk tubuh yaitu vitamin K, sedangkan vitamin lain tidak. “Vitamin harus dikonsumsi tapi mengosumsinya dalam jumlah tertentu,” tambahnya.

Ia mengatakan vitamin dan mineral diperlukan untuk menunjang kesehatan tubuh, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Konsumsi vitamin dan mineral ini sangat penting untuk menangkal radikal bebas dan polusi udara. Untuk itu, bagi masyarakat perkotaan perlu memastikan terpenuhinya kebutuhan asupan vitamin dan mineral agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

Selain itu, peran vitamin dan mineral adalah membentuk katalisator proses metabolisme pembentuk energi. Dia membantu proses pembentukan energi. Energi didapat dari karbohidrat, lemak dan protein. “Namun, pemecahannya tidak akan jadi tenaga kalau tubuh kekurangan vitamin dan mineral,” ujarnya.

Ia mengatakan jika seseorang merasa gampang lelah artinya produksi energi saat capek tidak efisien. "Karena yang bantuin yaitu vitamin dan mineral defisit. Tapi kalau vitamin dan mineral cukup, maka pembentukan energi juga akan cukup,” jelasnya.

Produksi energi yang terjadi di dalam sel dinamai mitokondria. Jika kita makan nasi atau karbohidrat, protein, dan lemak maka di dalam sel ini akan diubah menjadi tenaga. "Tapi perubahannya bisa terjadi kalau di dalam mitokondria ada vitamin dan mineral yang cukup," katanya.

Vitamin dan mineral juga berperan sebagai co-enzim yang membantu metabolisme tubuh. Juga sebagai antioksidan dan membantu proses regenerasi sel. Protein dan lemak bisa digunakan tubuh kalau ada enzim. Enzim tidak bisa menyerap bahan makanan kalau tidak ada co-enzim. Nah, jika sudah ada co-enzim, maka bahan makanan pun bisa dipecah.

Bukan hanya itu, dia menjelaskan vitamin dan mineral juga berfungsi membantu pelepasan neurotransmitter penghantar saraf. Tubuh dari tangan sampai kaki, sambungan sarafnya banyak. Ini berfungsi untuk mengirim perintah dari otak. “Perintah tidak jalan kalau tidak ada neurotransimitter. Ini membantu supaya ransangan dimengerti yang akhirnya diterjemahkan otak. Misalnya perintah bergerak, kalau kekurangan vitamin dan mineral bagaimana mau ada perintah. Perintahnya bergerak, dianya diam,” jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement