REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ada beberapa alasan petasan dilarang digunakan, termasuk pada Ramadhan. Selain membuat gaduh, benda mengandung bahan kimia berbahaya ini juga bisa mengancam kesehatan bila sampai membuat luka di bagian tubuh. .
Dokter spesialis mata Dr dr Hendrian D. Soebagjo menyarankan ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila terkena petasan. Yang pertama, menetralisasi bagian yang terkena menggunakan air mineral karena memiliki kandungan zat yang lebih baik dibandingkan air lainnya.
"Sebagai pertolongan pertama, basuhkan luka akibat petasan dengan air mineral, bukan dengan air
lain," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (21/6).
Menurut dia, luka akibat petasan tidak bisa dianggap remeh karena mengandung bahan-bahan kimiawi berbahaya sehingga penanganannya tidak boleh sembarangan, terutama untuk pertolongan pertama. "Apalagi kalau sampai kena mata, bisa menyebabkan kebutaan. Bahkan, percikannya saja sudah berbahaya," ucap wakil direktur penunjang medik RSU dr Soetomo tersebut.
Selain itu, sebagai salah satu bentuk penanganan untuk pertolongan pertama bagi korban ledakan petasan adalah menghentikan pendarahan di dekat titik luka karena sifatnya mematikan. "Segera ikat dan hentikan pendarahan untuk meminimalisasi semakin banyaknya darah keluar. Kalau sampai kehilangan banyak darah maka akibatnya fatal," katanya.
Usai melakukan pertolongan pertama, kata dia, segera dibawa ke rumah sakit untuk menerima perawatan lebih lanjut. Pihaknya berharap masyarakat, terutama anak-anak muda tak bermain petasan saat bulan puasa, lebaran maupun peringatan hari-hari besar pada umumnya.
"Kapanpun jangan bermain petasan karena efeknya sangat berbahaya, meski ukurannya kecil," kata dokter yang juga menjabat ketua harian Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jatim tersebut.