REPUBLIKA.CO.ID, Lebaran sudah di depan mata. Budaya Lebaran adalah budaya silahturahmi berkunjung ke rumah sanak keluarga dan kerabat. Selama berkunjung beragam makanan dan minuman akan dicicipi.
Praktisi Klinis dan Pengamat Kesehatan, Dr Ari Fahrial Syam mengatakan makanan dan minuman yang disediakan, biasanya akan lebih banyak dan bervariasi. “Umumnya makanan dan minuman tersebut tinggi lemak, manis dan asin. Kue-kue manis dengan kalori tinggi. Kue yang banyak mengandung cokelat dan keju mendominasi penganan lebaran. Kue cake biasanya dibuat dengan kuning telur yang banyak yang banyak mengandung kolesterol tinggi,” jelasnya kepada Republika.co.id.
Selain itu, menurutnya hidangan makan juga banyak yang mengandung santan. Sekali lagi makanan yang bersantan juga mengandung lemak.
“Apalagi jika tersebut dimasak berulang-ulang sehingga lemak jenuhnya semakin tinggi dan ini sudah tidak baik untuk kesehatan,” ujarnya.
Bukan hanya itu berbagai minuman kaleng yang bersoda juga disediakan selama lebaran. Tentunya makanan-minuman ini jika dikonsumsi oleh seseorang yang sudah mempunyai penyakit kronik akan menyebabkan penyakitnya mengalami kekambuhan.