Selasa 05 Jul 2016 09:50 WIB

Lebaran Tiba, Awas Penyakit Kronis Kambuh

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Hari Raya Idul Fitri
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Hari Raya Idul Fitri

REPUBLIKA.CO.ID, Berbagai penyakit kronik umumnya cenderung akan mengalami kekambuhan setelah Lebaran. Hal tersebut diungkapkan oleh Praktisi Klinis dan Pengamat Kesehatan, Dr Ari Fahrial Syam.

Ini terjadi lantaran saat Lebaran beragam makanan disediakan. Ada kue kering yang rasanya manis dan banyak mengandung gula, cokelat, keju dan telur. Ada juga minuman kaleng bersoda. Makanan bersantan yang di panaskan terus menerus. Menurutnya, tentunya makanan minuman ini jika dikonsumsi oleh seseorang  yang sudah mempunyai penyakit kronik akan menyebabkan penyakitnya mengalami kekambuhan.

Misalnya pasien dengan penyakit kencing manis akan cenderung gula darahnya menjadi tidak terkontrol. Pasien dengan penyakit darah tinggi tekanan darahnya menjadi tidak terkontrol. Pasien dengan hiperkolesterol atau asam urat tinggi maka keadaan kolesterol dan asam urat tingginya menjadi bertambah parah.

Kalau pasien yang sudah obesitas dan jika saat berpuasa sudah mengalami penurunan berat badan sehabis Lebaran cenderung berat badannya kembali seperti sebelum puasa. Dan, jika makannya tidak terkontrol selama Lebaran bahkan berat badannya akan bertambah melonjak.

“Oleh karena itu pada minggu pertama-pertama setelah Lebaran pasien-pasien yang datang ke unit gawat darurat  rumah sakit karena diare serta berbagai penyakit kronis yang mengalami kekambuhan hipertensi yang tidak terkontrol bahkan sampai stroke atau serangan jantung serta  gula darah yang tidak terkontrol,” jelasnya kepada Republika.co.id.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement