REPUBLIKA.CO.ID, Berbagai penyakit kronik umumnya cenderung akan mengalami kekambuhan setelah Lebaran. Hal tersebut diungkapkan oleh Praktisi Klinis dan Pengamat Kesehatan, Dr Ari Fahrial Syam.
Ini terjadi lantaran saat Lebaran beragam makanan disediakan. Ada kue kering yang rasanya manis dan banyak mengandung gula, cokelat, keju dan telur. Ada juga minuman kaleng bersoda. Makanan bersantan yang di panaskan terus menerus. Menurutnya, tentunya makanan minuman ini jika dikonsumsi oleh seseorang yang sudah mempunyai penyakit kronik akan menyebabkan penyakitnya mengalami kekambuhan.
Misalnya pasien dengan penyakit kencing manis akan cenderung gula darahnya menjadi tidak terkontrol. Pasien dengan penyakit darah tinggi tekanan darahnya menjadi tidak terkontrol. Pasien dengan hiperkolesterol atau asam urat tinggi maka keadaan kolesterol dan asam urat tingginya menjadi bertambah parah.
Kalau pasien yang sudah obesitas dan jika saat berpuasa sudah mengalami penurunan berat badan sehabis Lebaran cenderung berat badannya kembali seperti sebelum puasa. Dan, jika makannya tidak terkontrol selama Lebaran bahkan berat badannya akan bertambah melonjak.
“Oleh karena itu pada minggu pertama-pertama setelah Lebaran pasien-pasien yang datang ke unit gawat darurat rumah sakit karena diare serta berbagai penyakit kronis yang mengalami kekambuhan hipertensi yang tidak terkontrol bahkan sampai stroke atau serangan jantung serta gula darah yang tidak terkontrol,” jelasnya kepada Republika.co.id.