REPUBLIKA.CO.ID, Pulang kampung dengan mengendarai kendaraan pribadi merupakan opsi yang cukup umum dilakukan banyak pemudik. Berkendara dalam waktu cukup lama tentu membutuhkan kewaspadaan ekstra. Sayangnya, tingkat kewaspadaan ini dapat menurun ketika pengendara mengalami dehidrasi meskipun ringan.
Hal ini diketahui oleh tim peneliti Loughborough University. Dalam penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Physiology and Behaviour, tim peneliti menemukan bahwa pengendara yang mengalami dehidrasi berpotensi melakukan kesalahan dalam berkendara. Tim peneliti mengatakan kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pengendara dehidrasi hampir menyerupai kesalahan yang dilakukan oleh pengendara yang mengonsumsi alkohol dalam batas yang diperbolehkan aturan berkendara.
Peluang terjadinya kesalahan berkendara saat dehidrasi disebabkan oleh menurunnya kewaspadaan akibat kekurangan cairan. Di samping itu, kurangnya cairan saat berkendara juga dapat membuat pengendara lebih rentan mengalami perubahan mood serta kurang konsentrasi.
Kesimpulan tersebut diambil oleh tim peneliti setelah melakukan penelitian terhadap sekelompok pria selama dua hari. Pada hari pertama, para pria diminta berkendara setelah diminta meminum 200 ml air putih setiap jam. Kemudian di hari kedua, para pria diminta berkendara hanya dengan 25 ml air putih.
Tim peneliti kemudian mendapati bahwa umumnya para pria peserta penelitian melakukan paling banyak 47 kesalahan berkendara di hari pertama. Akan tetapi, pada hari kedua di mana para peserta hanya mendapatkan sedikit air untuk minum, kesalahan berkendara yang dilakukan para peserta meningkat hingga 101 kesalahan berkendara.
Peneliti Profesor Ron Maughan mengatakan banyak orang yang 'mengutuk' pengendara yang mengemudikan kendaraan saat di bawah pengaruh alkohol. Pasalnya, berkendara di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Akan tetapi, lanjut Profesor Maughan, jarang ada yang menyadari bahwa ada hal lain yang juga mempengaruhi kemampuan berkendara selain alkohol, yaitu kurang minum air dan dehidrasi.
"Pengendara perlu didorong untuk memastikan bahwa mereka benar-benar terhidrasi," ungkap Profesor Maughan seperti dilansir Her.