Selasa 12 Jul 2016 22:11 WIB

Posisi Tidur Terbaik dan Terburuk, yang Manakah Anda?

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Posisi tidur bisa memberi tahu karakter seseorang.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Posisi tidur bisa memberi tahu karakter seseorang.

REPUBLIKA.CO.ID, Tidur yang cukup merupakan salah satu kunci dalam menjaga kesehatan tubuh. Akan tetapi bukan hanya durasi dan waktu tidur saja, posisi tidur pun dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Pendiri laman Good Night Sleep Alanna McGinn mengatakan posisi tidur terbaik ialah tidur telentang, dengan catatan tidak ada keluhan mendengkur. Posisi telentang dinilai McGinn paling baik karena posisi ini menjaga kepala, leher dan punggung dalam posisi sejajar.

Di samping itu, posisi tidur telentang juga ternyata memberikan dampak positif bagi kecantikan kulit. Dengan bantuan gravitasi, lanjut McGinn, posisi tidur telentang dapat menjauhkan wajah dari kesan 'bengkak' ketika bangun di pagi hari. Di samping itu, posisi tidur telentang juga menjauhkan tubuh, khususnya wajah, dari garis-garis tidur yang membekas akibat tekanan pada bantal atau kasur. "Tidur telentang merupakan facelift alami untuk kulit Anda," ujar McGinn seperti dilansir Yahoo Style.

McGinn juga mengungkapkan bahwa posisi tidur telentang dapat mencegah penyakit asam lambung. Pasalnya, posisi tidur telentang yang membuat posisi kerongkongan lebih tinggi dari perut menyebabkan makanan yang tercerna di dalam perut sulit untuk naik kembali ke atas.

Posisi tidur terbaik kedua ialah tidur menyamping. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience 2015, tidur menyamping memberi dampak positif bagi otak. Di samping itu, penelitian ini juga menemukan bahwa tidur menyamping dapat melindungi tubuh dari risiko penyakit syaraf.

Melalui scan otak, peneliti mengetaui bahwa posisi tidur menyamping atau lateral memberikan peluang 'pembersihan' otak yang lebih baik. Pasalnya, jalur glymphatic di otak berfungsi membersihkan sisa pembuangan berbahaya di otak yang dapat menjadi cikal bakal penyakit syaraf. Proses pembersihan ini paling intensif terjadi ketika seseorang tidur. Posisi tidur menyamping membantu proses ini berjalan dengan lebih maksimal.

Terkait tidur menyamping, McGinn mengatakan tidur dengan mengarah ke kiri merupakan posisi yang lebih baik dibandingkan menghadap ke kanan. Pasalnya posisi tidur menyamping ke kiri dapat memfasilitasi proses pembuangan limfatik, mendukung proses pembersihan yang lebih baik, memberi dukungan fungsi limpa yang sehat, mendorong pencernaan yang baik serta membantu aliran empedu menjadi lebih bebas.

Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa posisi tidur menyamping perlu memperhatikan posisi tubuh selurus mungkin. Posisi tidur menyamping yang terlalu membungkuk seperti posisi janin dengan dengkul yang mendekati dada dapat membatasi pernafasan di diafragma.

Mengenai posisi tidur terburuk, McGinn mengatakan tidur dalam posisi tengkurap menempati urutan teratas. McGinn menilai posisi tidur tengkurap menyalahi lengkungan alami dari tulang belakang. "Tidur tengkurap bertentangan dengan lengkungan alami dari tulang belakang Anda," terang McGinn.

Selain itu, posisi tengkurap juga dapat menyebabkan ketegangan pada otot leher. Pasalnya, posisi tidur ini memaksa leher untuk berada dalam posisi berputar. Leher yang berada dalam posisi kencang ini juga mempengaruhi kelancaran bernafas dan peredaran darah. Tak hanya itu, posisi tidur tengkurap juga dapat menimbulkan mati rasa, kesemutan hingga iritasi saraf.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement