REPUBLIKA.CO.ID, Protein menjadi salah satu kebutuhan utama pada tubuh manusia. Protein berguna untuk penyedia energi yang diperlukan tubuh dan sangat penting untuk pertumbuhan otot. Protein berperan untuk pertumbuhan kuku, kulit yang sehat dan pertumbuhan rambut.
Konsumsi protein ternyata tidak boleh diabaikan begitu saja. Ini karena kekurangan protein dapat menyebabkan efek samping dan memengaruhi kondisi medis. Dampak dari kekurangan protein ini akan terlihat jelas pada seseorang terutama anak-anak yang rentan terhadap penyakit. Berikut ini sejumlah penyakit yang bisa muncul akibat kekurangan protein, dilansir Boldsky.
Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah penyakit yang menyerang anak-anak ketika kekurangan protein. Gejala-gejalanya berupa perut membesar, hati yang membesar, kaki bengkak, peradangan kulit, kelainan pigmen kulit, gigi dan rambut yang menipis. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan merusak perkembangan fisik dan mental seseorang.
Edema
Asupan protein yang tidak memadai dapat menyebabkan edema atau retensi cairan. Hal ini akan menyebabkan pembengkakan di berbagai bagian tubuh seperti perut, tangan dan kaki. Gejala lainnya adalah kaku pada persendian, tekanan darah yang tinggi dan perubahan warna kulit.
Marasmus
Penyakit marasmus adalah penyakit yang disebabkan dari kekurangan protein. Gejalanya berupa penurunan berat badan, kekurangan energi dan kelelahan. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang.
Depresi
Kekurangan protein dalam waktu yang lama akan mengarah pada penyakit psikologis seperti depresi, murung, mudah tersinggung dan kecemasan. Hal ini akan berdampak pada kesehatan mental seseorang.