Rabu 20 Jul 2016 10:32 WIB

Terapi Kejut Magnet dan Listrik Bantu Atasi Kelumpuhan

Rep: MGROL73/ Red: Winda Destiana Putri
Terapi. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Terapi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria yang mengalami kelumpuhan berupa kesulitan menggenggam dan mengangkat cangkir setelah mengalami insiden kecelakaan, telah mampu lagi melakukannya setelah menerima treatment di bagian otak dan pergelangan tangannya menggunakan magnet dan listrik dari dokter.

Begitu juga seorang wanita yang mengalami kelumpuhan pada pergelangan kakinya, setelah dua tahun, kini ia mampu lagi menggerakkan anklenya melalui metode yang sama. 
 
Para peneliti dari Finlandia, mengatakan metode yang dilakukan dengan terapi kejut magnet dan listrik tersebut menjanjikan, meski baru dua orang yang dilakukan penyembuhan melalui metode tersebut.
 
Para peneliti dari Universitas Helsinki menggunakan dua metode penyebuhan penguatan sumsum tulang belakang yang lemah.
Pertama, disebut dengan simulasi elektrik syaraf periferal, menggunakan elektroda untuk menstimulan anggota tubuh yang mengalami kelumpuhan.
 
Kedua, disebut dengan simulasi elektrik transkanial, menggunakan sebuah topi yang diletakkan di kepala untuk memulai sentakan pada respon otak.
 
Para pasien diberikan treatment secara reguler selama enam bulan dan menyuruh pasien agar mengimajinasikan diri seolah mereka dapat menggerakkan bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan seperti semula.
 
Sebuah jurnal Spinal Cord Series and Cases melaporkan, pasien tidak langsung sembuh saat proses treatment berakhir, namun mereka akan berangsur-angsur mengalami kemajuan minimal dalam sebulan.
 
Dr Jyrki Makela mengatakan, metode baru dalam penyembuhan kelumpuhan yang dialami sumsum tulang belakang sangat dibutuhkan. 
 
"Studi yang dilakukan kepada hanya dua pasien terbilang menjanjikan untuk dilakukan studi yang lebih jauh lagi, itu sangat penting untuk digunakan sebagai metode rehabilitasi," ujarnya, seperti dilansir Dailymail, Selasa (19/7).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement