REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai penelitian tentang pencegahan kanker sangat diminati akhir-akhir ini. Salah satunya adalah manfaat di balik timun laut atau teripang. Menurut Bambang Muliana, CEO LiveWell Global, konsumsi teripang di Indonesia cukup tinggi. Malah, negara-negara seperti Singapura, Thailand, dan Cina berebut minta teripang dari Indonesia.
“Permintaan itu menunjukkan masyarakat internasional sudah disadarkan untuk hidup sehat. Di luar negeri, teripang-teripang itu selain dikonsumsi secara langsung, juga dijadikan bahan utama untuk minuman kesehatan,” katanya di Jakarta, Jumat (22/7).
Sebagai industri yang bergerak di bidang kesehatan, Bambang mengaku LWG juga memanfaatkan teripang sebagai bahan utama minuman kesehatan. "Kami pun menciptakan produk dengan memanfaatkan khasiat teripang ini. Yaitu Chlorophyll Gamat, yang mempunyai demand tinggi karena mempunyai manfaat mencegah kanker," jelasnya.
Menurut Dessy Hendro Guyanto, Co-Founder di Geriatric Clinic, klinik yang menangani kesehatan lansia di bidang pencegahan dan home care, teripang diminati karena diyakini dapat mencegah kanker.
“Teripang mempunyai efek antiradang terhadap arthritis, pencegahan kanker, menghambat penyebaran kanker. Teripang mengandung Triterpene Glycosides yang diyakini dapat mencegah kanker dan menghambat penyebaran kanker,” katanya.
Selain itu, kandungan utama teripang lainnya adalah Mucopolysacharides, Chondroitin Sulfat, Glucosamine, dan Arachidonic Acid. Protein (Chondroitin Sulfate dan Glucosamine) yang tinggi pada teripang berkhasiat baik untuk mengurangi radang. “Dan teripang juga memiliki kandungan efek antikoagulan (mencegah darah kental) pada darah dan mempercepat proses penyembuhan luka (wound healing),” katanya.
Bila dikonsumsi secara rutin, akan terdapat manfaat untuk tubuh. Hal ini akan terlihat jelas di daerah persendian. Peradangan di sendi-sendi akan berkurang. Selain itu, untuk jangka panjang teripang juga sangat membantu dalam penyembuhan kanker secara cepat.
Dessy melanjutkan, teripang secara umum mudah ditemukan dalam bentuk kering di toko-toko yang menjual bahan masakan dari laut. Masyarakat pun bisa mengolah sendiri teripang tersebut menjadi berbagai macam makanan, baik mentah ataupun yang telah diolah.
Namun, walaupun Indonesia terkenal akan penghasil teripang, teripang tak semudah itu ditemukan di laut. “Teripang berkembangbiak pada musim tertentu, di mana suhu air laut sangat memengaruhi kondisi tubuh teripang. Suhu air laut yang hangat lebih membantu mereka melakukan proses reproduksi. Bila suhu air laut terlalu tinggi, maka metabolisme teripang berjalan lambat dan bentuknya akan menjadi kurus,” lanjut Dessy.
Kualitas teripang terlihat dari ukuran, kadar air, garam dan gula, usia dan cara proses pengeringannya. “Harga dan jenis spesies juga ikut menentukan kualitas dari teripang tersebut,” katanya.