REPUBLIKA.CO.ID, Takjub dengan kecanggihan perangkat kamera yang terus berkembang? Jangan salah, sebuah studi mengatakan kamera tercanggih pun masih kalah jauh jika dibandingkan mata manusia.
Studi baru yang diterbitkan oleh Nature Communications menyebut mata manusia sebagai mesin yang luar biasa. Meski teknologi kamera hadir selama 150 tahun terakhir, belum ada kamera yang mendekati kemampuan visual mata.
Saking canggihnya, bola mata manusia mampu mendeteksi foton tunggal yang mengarah pada retina. Foton adalah partikel elementer pembawa radiasi elektromagnetik seperti cahaya dan gelombang radio.
Sampai saat ini, penelitian menunjukkan bahwa manusia mampu melihat sekira lima hingga tujuh foton. Para ilmuwan percaya bahwa mata manusia mampu melihat lebih sedikit foton, yang membuktikan betapa sensitifnya mata terhadap cahaya.
Penelitian terbaru menggunakan parametrik spontan konversi rendah (SPDC), proses optik kuantum yang membagi foton dengan kristal khusus. Pasangan foton dilepaskan mengarah pada mata subjek dan detektor untuk menguji peserta studi yang sebelumnya diminta duduk di ruang gelap selama 40 menit.
Dari sekira 30 ribu uji coba, terdapat 2.420 peristiwa foton tunggal yang ditangkap penglihatan. Secara statistik, kemampuan rata-rata lensa mata mendeteksi foton tunggal tercatat sebesar 51,6 persen.
Sementara, para inventor masih terus berinovasi mengembangkan kamera yang dapat merekam foton tunggal. Namun, perangkat buatan manusia yang paling canggih sekalipun akan memerlukan lingkungan dan suhu terkendali untuk menunjukkan performa mendekati lensa mata.