REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak membaca berarti memberikan kesempatan otak untuk bekerja lebih baik lagi dalam mendapatkan informasi. Penelitian terbaru menyatakan jika semakin seiring membaca berefek pada usia.
Menurut laporan OpenCulture, pembaca buku memiliki usia hidup rata-rata dua tahun lebih lama daripada yang tidak suka membaca. Hal tersebut diperoleh dari hasil pengolahan data terhadap 3.635 orang.
Peneliti mengungkapkan jika orang memebaca tiga jam setengah per minggu akan memberikan dampak 17 persen hidup lebih lama. Sedangkan jika membaca lebih lama lagi, persentase tersebut naik menjadi 23 persen.
"Menurut laporan, orang-orang yang minimal membaca setengah jam sehari memiliki manfaat langsung untuk meningkatnya kehidupan mereka dibandingkan yang tidak suka membaca," kata Becca R. Levy, seorang profesor epidemiologi di Universitas Yale.
Dikutip dari Independent, Senin (15/8), beberapa studi menunjukkan jika tingkat melek huruf dapat mempengaruhi beberapa aspek kehidupan seseorang, dari kesejahteraan ekonomi keadaan keluarga dan kesehatan mental. Penelitian lain mengungkapkan jika anak-anak yang memiliki akses membaca buku lebih baik memiliki peluang ketika dewasa memiliki pendapatan lebih tinggi.
"Dalam hal ini kita mengklaim bahwa buku, seperti berlian, abadi," kata penulis studi Guglielmo Wiber.