REPUBLIKA.CO.ID, Tidak banyak yang tahu bahwa ternyata cuka bukan hanya sekadar bahan masak di dapur. Lebih jauh, cuka memiliki segudang manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Selama ribuan tahun cuka telah digunakan untuk keperluan medis seperti mengobati luka. Cuka juga memiliki kemampuan untuk melelehkan mutiara.
Kini, cuka dikabarkan dapat membakar lemak dalam tubuh. Bagaimana dan seperti apa cara kerja cuka dalam mengurangi lemak? Berikut rangkuman lama Verywell dari sejumlah penelitian yang dilakukan terhadap cuka.
Cuka mengandung asam asetat yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan oleh Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa percobaan yang dilakukan terhadap tikus menunjukkan cuka dapat menekan akumulasi lemak tubuh. Temuan ini kemudian mendorong lebih lanjut mengenai bagaimana cuka dapat membantu menghilangkan lemak.
Sebuah studi yang dilakukan di Jepang terhadap 155 penderita obesitas yang meminum air berkandungan cuka disertai dengan asupan makanan dan olahraga yang cukup menunjukkan hasil positif. Selama empat minggu, berat badan peserta menurun begitu pula dengan persentase lemak dan ukuran lingkar pinggang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan asam asetat yang tinggi dapat membakar lemak lebih efektif. Penelitian lain juga menyebutkan asam asetat dapat menekan lemak tubuh melalui proses yang disebut inhibisi lipogenesis (penyimpanan lemak).
Dalam hal ini, cuka berperan sebagai mediator untuk mengontrol proses kimia agar tidak membuat gemuk. Penelitian ini juga menunjukkan asetat dalam cuka dapat menstimulasi oksidasi asam lemak (pembakaran).
Artinya, konsumsi cuka bisa berperan sebagai mediator untuk mengontrol proses kimia yang dulunya bisa menyimpan lemak. Studi juga mengindikasinya asetat di cuka menstimulasi pembakaran asam lemak.
Kesimpulannya, cuka bisa menjadi penekan dan pembakar lemak. Lalu, siapa yang butuh pembakar lemak mahal kalau ada solusi murah meriah di dapur rumah?
Ikuti Whatsapp Channel Republika