Kamis 01 Sep 2016 09:52 WIB

Berendam Bisa Indikasikan Rasa Kesepian

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Berendam di bak mandi (ilustrasi)
Foto: healthliving
Berendam di bak mandi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Kegiatan berendam seperti di air hangat merupakan hal yang menyenangkan dan menenangkan. Sangat jarang pula menemukan orang berendam yang hanya menghabiskan waktu kurang dari satu jam. Siapa yang tidak suka berlama-lama berendam di air hangat maupun mandi beruap? Jawabannya, tentu sangat jarang.

Dikutip laman Lifehack, Kamis (1/9), para perendam biasanya akan melakukan kegiatannya hingga berjam-jam. Alasan lamanya berendam ini sepertinya bukan hanya karena seseorang amat mencintai kebersihan tubuhnya. Ada hal lain yang dirasakannya secara mendalam, seperti rasa kesepian atau kesendirian. “Rasa sedih dihasilkan dari adanya perbedaan hubungan sosial ideal dan yang dialami dan rasakan,” ungkap Departemen Psikologi di Universitas Chicago.

Dengan kata lain, kekecewaan terjadi saat hubungan seseorang tidak erat dengan lainnya. Atau, tak bisa merasakan kebahagiaan sebagaimana diharapkan atas kehadiran lainnya.

Psychology Today menunjukkan terdapat faktor bervariasi yang memengaruhi perbedaan orang dalam menanggapi kesepiannya. Banyak faktor lainnya juga bagaimana seseorang mengatur emosinya saat merasa sendiri.

Dalam menanggapinya, tidak semua orang melakukan metode sama. Kadang-kadang hanya dengan mendesah sambil menatap ke kejauhan. Bisa pula dengan mendengarkan musik menyedihkan.

Salah satu tanda utama adanya rasa kesepian itu  ketika seseorang tidak memiliki cukup banyak teman. Beberapa orang  yang mengalami kesepian nampaknya memang terhubung dengan baik secara sosial. Namun di balik itu sebenarnya terdapat perasaan seperti terasingkan.

Menurut para peneliti di Universitas Yale, berendam bisa menjadi indikator seseorang merasa kesepian atau sendiri. Orang yang berendam dalam waktu lama dapat melakukannya tanpa sadar untuk menangkal perasaan kesepian atau terasingkan secara sosial. "Orang kesepian itu akan semakin lama berendam di air panasnya,” kata Psikolog Universitas Yale, John Bargh.

Penelitian ini mengungkapkan, air panas di bathtub bertindak sebagai pengganti hal yang tidak didapatkan dalam hubungan sosial. Hal ini mengartikan, kegiatan tersebut benar-benar dapat menghilangkan perasaan terasingkan dan pengucilan.

Penelitian lain juga menyatakan, perasaan kehangatan sosial atau dingin dapat dipicu oleh pengalaman kehangatan fisik atau dingin dan sebaliknya. Dengan kata lain, jika seseorang berencana makan malam dan berharap bisa mengurangi rasa canggung dan menambah kehangatan dalam hubungan sosial, makai pakailah baju hangat dan nyaman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement