REPUBLIKA.CO.ID, Ada dua jenis pijat kehamilan, prenatal atau selama kehamilan dan postnatal setelah beberapa pekan persalinan. Pijat adalah cara bagus untuk menyingkirkan rasa sakit, nyeri, cemas, dan tidak nyaman. Meski demikian, ibu perlu berhati-hati memutuskan pijat selama mengandung.
Pijat selama kehamilan dan setelah melahirkan membuat tubuh ibu lebih santai, terhindar dari sakit dan stres. Pijat selama kehamilan membantu mengurangi migrain, sakit punggung, bahkan morning sickness. Pijat setelah persalinan membantu meningkatkan sirkulasi tubuh, mengurangi rasa mulas, dan tegang.
Ibu hamil tidak disarankan untuk pijat hingga usia kehamilannya 12 pekan. Jika Anda berada dalam risiko tinggi keguguran, jangan memutuskan untuk pijat. Ibu juga dianjurkan untuk menghindari pijat jika memiliki salah satu kondisi kesehatan berikut. Seperti morning sickness, keputihan berat, tekanan darah tinggi, pre-eklampsia, diabetes, demam tinggi, sakit perut atau kram, diare, nyeri tak biasa, dan penyakit menular lainnya.
Dilansir dari Mother and Baby UK, Jumat (2/9), banyak terapis pijat bisa dipanggil ke rumah. Pijat di tempat khusus, seperti spa biasanya lebih aman karena memiliki fasilitas khusus untuk ibu hamil, seperti bantal yang nyaman untuk berbaring ke sisi kanan atau kiri.
Empat atau enam pekan terakhir menjelang persalinan juga waktu yang bagus untuk melakukan pijat perineum di rumah. Ini penting untuk mempersiapkan tubuh dan jalur lahir ibu untuk bersalin normal. Ibu bisa dibantu pasangannya.
Pijat perineum meningkatkan aliran darah dan merangsang vagina lebih elastis kala meregang. Ini memungkinkan ibu tak perlu mendapatkan pemotongan jalan lahir atau episiotomi. Melahirkan normal tanpa episiotomi adalah impian seluruh ibu yang melahirkan bukan?