REPUBLIKA.CO.ID, Tendangan bayi di perut ibunya berubah dari pekan ke pekan dan bulan ke bulan. Bidan sekaligus pakar kehamilan dari Tommys.org, Anna Nella mengatakan pada kehamilan 12 pekan, janin melakukan gerakan memantul dan jungkir balik di dinding rahim. Pada masa ini ibu belum bisa merasakannya.
"Janin layaknya astronout kecil yang melompat, memukul, mendorong, menendang, dan mengubah gerakannya sendiri," kata Nella, dilansir dari Mother and Baby UK, Jumat (2/9). Berikut adalah pola tendangan bayi seiring pertambahan usia kandungan Anda.
Kehamilan 14 hingga 24 pekan
Kebanyakan ibu merasakan gerakan pertama bayinya antara pekan ke 14 hingga 22. Jika ibu belum bisa merasakan gerakan bayinya hingga usia kandungan 24 pekan, sebaiknya berkonsultasi dengan bidan atau dokter.
Kehamilan 28 pekan
Bayi bereaksi dengan cara menyentuh. Denyut jantungnya meningkat ketika dia mendengar suara. Sistem pendengarannya berkembang, sehingga bisa merespons dengan melompat ketika mendengar suara keras.
Kehamilan 29 pekan
Ibu mulai bisa merasakan anggota tubuh bayinya, seperti tumit atau kaki mendorong perut. Ibu seakan merasakan gempa kecil di perutnya dan ingin mengubah posisi saat tidur.
Kehamilan 32 pekan
Gerakan bayi semakin meningkat sampai tahap ini. Bayi biasanya mulai menendang di titik yang sama. Ini karena tubuhnya semakin membesar dan ruang geraknya makin terbatas.
Kehamilan 36 pekan
Ruang gerak bayi kian sempit dan otot-otot di rahim ibu membantu menjaga posisi bayi tetap di posisinya. Ibu bisa mengetahui posisi kepala bayinya di atas atau di bawah dengan merasakan tendangan si kecil. Jika bayi sungsang, pantat bayi berada di panggul ibu. Ibu akan merasakan gerakannya yang gigih di bawah tulang rusuknya.
Kehamilan 40 pekan
Bayi Anda akan terus bergerak dan menendang menjelang usia persalinan. Nella memaparkan ada tiga cara untuk mendorong bayi menendang. Pertama, minum air dingin. Ini akan memberi tekanan ekstra pada kandung kemih ibu sehingga lebih mudah merasakan tendangan si kecil.
Kedua, pijatan lembut di benjolan atau pusar ibu juga bisa memancing bayi menendang. Suami juga bisa melakukannya. Ketiga, mandi atau bermain air dalam waktu sedikit lebih lama juga bisa membuat ibu merasakan riak-riak tendangan bayinya.