REPUBLIKA.CO.ID, Hashimoto tiroiditis menjadi penyebab paling umum dari hipotiroidisme atau tingkat hormon tiroid rendah di Amerika Serikat. Kondisi ini disebabkan proses autoimun yang kurang baik sehingga menyebabkan peradangan pada kelenjar tiroid.
Gejala hashimoto tiroiditis ditandai dengan kondisi tubuh yang selalu merasa dingin, depresi, kulit kering, sembelit, kelelahan, dan suka mengantuk. Cara mengetahui seseorang didiagnosis penyakit ini adalah melalui tes darah dan pengecekan antibodi di dalam kelenjar tiroid.
Penyebab mendasar proses autoimun pada penderita hashimoto tiroiditis masih belum diketahui. Namun sering dialami pada seseorang dengan anggota keluarga yang menderita diabetes tipe-1 atau penyakit celiac. Hashimoto tiroidisme lima hingga sepuluh kali lebih umum terjadi pada wanita dewasa ketimbang pria.
Dilansir dari Medicinenet, Senin (5/9), perawatan untuk penderita hashimoto tiroiditis adalah pemberian oral hormon tiroid untuk mempertahankan levelnya supaya tetap normal. Mereka tidak perlu mengikuti diet khusus. Sebab belum ada bukti yang menunjukkan bahwa makanan tertentu berefek pada memburuk atau membaiknya kondisi tubuh.
Dokter biasanya akan melakukan tes darah untuk menentukan tingkat dan fungsi kelenjar tiroid dalam tubuh yang bersangkutan. Kadar hormon tiroid biasanya jatuh pada penderita hipotiroiditis kronis. Saat kadar kelenjar tiroid jatuh, tubuh biasanya akan merespons dengan melepaskan thyroid stimulating hormone (TSH) yang disekresikan kelenjar pituitari lebih banyak. Oleh sebabnya seseorang bisa diketahui menderita hashimoo tiroiditis jika kadar TSH tinggi.
Wanita yang diserang hashimoto tiroiditis tak perlu takut untuk hamil. Meski ada beberapa yang sulit untuk hamil. Sepanjang kehamilan, kadar hormon tiroid perlu dipantau dan dioptimalkan, juga perlu penyesuaian dosis obat. Jika tak diobati, hashimoto hipotiroiditis berpotensi menyebabkan kerusakan organ dan penyakit parah.