REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak sedikit orang yang enggan mengganti dan mencuci seprai. Padahal ada alasan kuat mengapa kain penutup tempat tidur itu perlu diganti dengan teratur.
"Selama tidur, seseorang mengeluarkan keringat, air liur, dan kotoran tubuh yang bisa terjebak dalam serat kain," ujar ahli binatu Mary Marlowe kepada laman ATTN.
Tumpukan minyak, cairan, dan kotoran pada lipatan kain bisa menyebabkan bau tengik dan basi pada kain. Hal itu juga disebabkan oleh kotoran yang tersisa karena pembersihan tidak dilakukan secara menyeluruh.
Seprai dan sarung bantal yang tidak dicuci secara teratur, kata Marlowe, bisa membuat kulit tergores, luka, hingga mengalami infeksi. Jamur dan bakteri juga sangat mudah ditransfer lewat kain.
Belum lagi jutaan tungau yang tinggal di balik tempat tidur dan menunggu untuk makan serpihan kulit mati. Selain membuat kasur Anda lebih berat dari waktu ke waktu, kotoran dari hewan seukuran 0,5 mm tersebut juga buruk bagi pengidap asma dan alergi.
Untuk mengatasinya, Marlowe merekomendasikan mencuci seprai teratur tiap satu pekan sekali. Agar mendapat hasil terbaik, disarankan menggunakan air panas untuk merendam kain terlebih dahulu.