Selasa 06 Sep 2016 06:52 WIB

Ubi Ungu, Pengganti Nasi yang Kaya Manfaat

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Nasi sela, kuliner khas Bali yang menggabungkan nasi bumbu dengan ubi ungu.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Nasi sela, kuliner khas Bali yang menggabungkan nasi bumbu dengan ubi ungu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasi masih menjadi sumber makanan paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Dengan jumlah konsumsi nasi mencapai 130 kg per kapita per tahun, upaya diversifikasi makanan menjadi tantangan tersendiri. Padahal, ada banyak alternatif pengganti nasi yang tak kalah lezat dan bahkan mengandung banyak manfaat seperti ubi ungu.

"Di Jepang saja hanya 60 kg per kapita per tahun, lebih rendah dari Indonesia karena diversifikasi pangan sudah berjalan," terang guru besar gizi masyarakat dari Institut Pertanian Bogor, Profesor Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, saat ditemui di Penang Bistro pada Senin (5/9).

Ali mengatakan ubi ungu merupakan jenis bahan pangan lokal yang potensial untuk dikembangkan sebagai bahan makanan pokok untuk mengurangi beban konsumsi beras. Salah satu alasannya, ubi ungu memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga dapat mencegah oebsitas sekaligus kaya akan serat. Kandungan serat ini dapat membantu masyarakat Indonesia untuk memenuhi kekurangan asupam serat.

"Bangsa Indonesia kekurangan serat. Sehari, rata-rata hanya 10,5 gram, padahal dibutuhkan sekitar 20-30 gram sehari," lanjut Ali.

Sebagai bahan pangan non gluten, Ali mengatakan ubi ungu juga memiliki kandungan betakaroten dan antosianin yang tinggi. Kedua kandungan ini memiliki dampak positif terhadap pemeliharaan kesehatan tubuh.

Antosianin, misalnya, juga mampu merelaksasi pembuluh darah sehingga menjadi lebih lentur. Dalam kondisi pembuluh darah yang tidak kaku ini, Ali mengatakan tumpukan kolesterol dapat dihindari.

"Sayangnya, saat ini fokus ketahanan pangan hanya satu komoditi (beras). Makanan berbasis umbi-umbian nyaris terabaikan," ujar Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement