REPUBLIKA.CO.ID, Antioksidan yang ditemukan dalam buah jeruk dari marga citrus dapat mencegah atau menunda penyakit kronis yang disebabkan obesitas. Jeruk ini menurunkan risko iskemik, stroke, menjaga tekanan darah, dan menyehatkan jantung.
Buah dan sayuran yang mengandung antioksidan disebut flavonoid mengandung fitronutrien terbesar. Fitonutrien bersama dengan karotenoid memberi warna pada buah dan sayuran. Ada beberapa kelompok flavanoid yang bisa menjadi antioksidan, yaitu flavanon, flavone, dan isoflavon. Flavanon, seperti hesperidin, eriocitrin, dan eriodictyol paling banyak dimiliki buah jeruk.
"Di masa depan kita bisa menggunakan flavanon dari jeruk untuk mencegah dan menunda penyait kronis akibat obesitas pada manusia," kata anggota tim peneliti dari American Chemical Society (ACS), Paula S Ferreira, dilansir dari Medical News Today, Selasa (6/9).
Lebih dari sepertiga orang Amerika Serikat mengalami obestas. Obesitas merupakan faktor paling signifikan dalam meningkatkan penyakit jantung, hati, dan diabetes tipe-2.
Konsumsi lemak tinggi menyebabkan akumulasi lemak dalam tubuh manusia. Sel-sel lemak menghasilkan oksigen reaktif berlebihan sehingga merusak sel tubuh lainnya. Tim dari Universidade Estadual Paulista (UNESP) Brasil sudah mengujicobakan pemberian flavanon jeruk pada 50 ekor tikus gemuk. Hasilnya flavanon mengurangi kerusakan sel-sel hati pada tikus-tikus tersebut.
"Studi kami memang tidak menunjukkan penurunan berat badan signifikan karena flavanon jeruk. Namun zat ini membantu tikus mengurangi berat badan mereka, sehingga mereka lebih sehat," kata peneliti lainnya, Thailand B Cesar.
Studi lanjutan diperlukan untuk mengeksplorasi flavanon. Peneliti perlu membandingkan kandungannya dalam bentuk jus buah, buah-buahan langsung, atau pil antioksidan. Hal tersebut selanjutnya perlu diujicobakan pada manusia.