Rabu 07 Sep 2016 08:27 WIB

Baru! Virus Zika Mungkin Disebarkan Melalui Air Mata

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
 Nyamuk Aedes aegypti penyebab virus zika.
Foto: Reuters/ Paulo Whitaker
Nyamuk Aedes aegypti penyebab virus zika.

REPUBLIKA.CO.ID, Hasil penelitian terbaru menyebutkan bahwa gen virus zika ditemukan dalam air mata. Temuan ini dinilai dapat menjadi 'jendela' baru untuk menjelaskan beberapa kasus yang membuat orang terinfeksi virus zika menjadi buta.

Penelitian terbaru ini dilakukan oleh sebuah tim yang berasal dari Washington University School of Medicine di St Louis. Dalam peneliti tersebut, tim peneliti menginjeksi virus zika hingga mencapai lapisan bawah kulit tikus. Proses injeksi ini dilakukan dengan menyerupai penyebaran virus zika pada umumnya yaitu melalui gigitan nyamuk.

Tim peneliti kemudian menemukan virus zika hidup di bagian mata tikus percobaan. Selain itu, tim peneliti juga menemukan material genetik dari virus zika pada air mata tikus.

"Walaupun kami tidak menemukan virus di dalam air mata tikus, bukan berarti virus ini tidak menular pada manusia," jelas kepala peneliti De Jonathan Miner melalui jurnal Cell Reports seperti dilansir Independent.

Meski penelitian telah mengonfirmasi adanya temuan virus zika pada mata hewan percobaan, tetapi cara virus tersebut bisa sampai ke mata belum diketahui secara pasti. Hanya saja, tim peneliti menilai virus zika berjalan melalui blood retinal barrier yang memisahkan mata dari pembuluh darah. Kemungkinan lainnya ialah virus zika masuk ke dalam otak kemudian menggunakan saraf optik untuk terhubung dengan mata.

Oleh karena itu, hasil temuan ini membuat Miner menilai bahwa ada kemungkinan air mata dapat menjadi media penularan virus zika. Sehingga, ketika manusia bersentuhan dengan air mata, maka virus zika dapat tersebar.

Senada dengan Miner, peneliti lainnya Profesor Michael Diamond mengatakan hasil temuan terbaru ini mengindikasikan bahwa mata dapat menjadi 'ladang' bagi zika untuk bertumbuh. Karena itu, Diamond menilai penting untuk mulai mengambil tindakan dengan meneliti apakah orang yang terinfeksi zika memiliki virus menular pada mata mereka.

"Dan berapa lama virus tersebut sebenarnya bertahan (pada mata)," ujar Diamond.

Diamond mengaku hingga saat ini para peneliti masih berupaya dalam mengungkap penyebab dari merebaknya virus zika. Menurut Diamond, epidemi virus zika sangat besar sehingga ada kemungkinan penyebaran virus zika dapat disebabkan oleh beberapa faktor selain nyamuk.

"Transmisi seksual mungkin tidak memainkan peran besar, tetapi bisa jadi cairan tubuh lainnya (yang berperan besar). Air liur, atau urin, atau air mata," kata Diamond.

Hingga saat ini, infeksi virus zika diketahui hanya menyebabkan demam ringan pada orang dewasa. Namun, virus zika ditengarai dapat menyebabkan mikrosefali, kerusakan otak hingga kematian pada janin. Selain itu, virus zika juga diketahui menyebabkan satu per tiga dari bayi yang terinfeksi saat dalam kandungan menderita penyakit mata. Pada orang dewasa, infeksi virus zika juga dapat menyebabkan mata merah dan gatal, dan dalam sedikit kasus mampu menyebabkan eveitis yang dapat menyebabkan kehilangan kemampuan melihat secara permanen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement