REPUBLIKA.CO.ID, Disadari atau tidak, ada sejumlah kebiasaan yang bisa berdampak buruk terhadap kesehatan gigi dan mulut anak. Melalui Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2016, Pepsodent bersama PDGI dan AFDOKGI hendak mengedukasi orang tua mengenai hal tersebut.
"Ada tujuh kebiasaan yang sebaiknya diketahui orang tua agar dapat melakukan pencegahan sedini mungkin," ungkap Ratu Mirah Afifah, Head of Professional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk.
Dokter gigi yang biasa disapa Mirah itu menyebutkan kebiasaan pertama yaitu minum susu dengan botol dot di malam hari saat akan tidur. Bila sesudahnya tidak dibasuh dan dibersihkan dengan air putih, kebiasaan tersebut bisa membuat gigi anak berlubang.
Kebiasaan lain adalah sering ngemil dan minum minuman bersoda yang mengandung kadar gula tinggi. Tidak mengunyah makanan dengan baik lalu membiarkannya berada di rongga mulut dalam waktu yang lama juga disebut Mirah sebagai salah satu kebiasaan kurang baik.
Bagi anak yang lebih kecil, orang tua disarankan untuk tidak membiarkan mereka menghisap ibu jari dan ngempeng karena dapat memengaruhi kontur rahang. Suka menggigit kuku, pensil, dan benda keras lain termasuk pula dalam daftar kebiasaan buruk karena bisa menyebabkan gigi trauma atau mengalami fraktur.
Kebiasaan buruk selanjutnya, Mirah melanjutkan ialah tidak menyikat gigi dengan cara, frekuensi, dan waktu yang dianjurkan. Idealnya, waktu menyikat gigi yang benar adalah dua kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
"Kebiasaan buruk terakhir adalah tidak berkunjung ke dokter gigi secara rutin. Padahal, kunjungan sebaiknya tetap dilakukan meski belum ada masalah pada gigi untuk tindakan pencegahan," kata Mirah yang menyarankan orang dewasa pergi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dan empat bulan sekali untuk anak-anak.