REPUBLIKA.CO.ID, Jumlah kasus kanker pada anak memang tidak sebanyak kasus kanker pada orang dewasa. Di Indonesia, Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) memperkirakan setidaknya ada sekitar 11 ribu kasus kanker baru setiap tahunnya, di mana sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu.
Yang cukup memgkhawatirkan, kanker pada anak baru disadari ketika sudah memasuki stadium lanjut. Keadaan tak menguntungkan ini biasanya dilatarbelakangi oleh beberapa faktor seperti ketidakmampuan anak untuk mengkomunikasikan sakit yang diderita, ketidaktahuan orang tua, hingga gejala-gejala kanker pada anak yang umumnya tidak khas.
YOAI merangkum setidaknya ada lima jenis kanker yang paling umum ditemukan dalam kasus kanker pada anak. Berikut ini ialah kedelapan jenis kanker tersebut sekaligus tanda-tanda umum kanker anak yang perlu diwaspadai berdasarkan data dari YOAI.
Leukimia
Leukimia atau kanker darah menduduki peringkat paling atas sebagai jenis kanker yang paling sering menyerang anak-anak. Leukimia memiliki harapan sembuh yang besar jika terapi pengobatan yang diberikan pada anak tepat dan sesuai.
Anak dengan leukimia biasanya akan mengalami beberapa gejala di mana salah satunya ialah terlihat pucat. Anak dengan leukimia juga cenderung mengalami demam dan pendarahan yang tidak jelas sebabnya. Selain itu, anak dengan leukimia juga biasanya akan merasakan nyeri pada tulang serta mengalami pembengkakan pada perut.
Pembengkakan pada perut ini terjadi karena adanya tumor yang tumbuh di bagian perut, yang baru akan terasa jika sudah berkembang besar. Jika kanker telah menyebar pada tulang, maka anak dapat mengalami kejadian patah tulang tanpa sebab dan rasa nyeri. Sehingga anak bisa mengalami pincang secara mendadak.
Tumor Otak
Pada anak, tumor otak dapat mengganggu fungsi saraf pusat. Selain itu, tumor otak pada anak juga dapat merusak struktur susunan saraf pusat karena terletak di dalam rongga yang terbatas yaitu rongga tengkorak.
Anak dengan tumor otak biasanya akan merasakan sakit kepala yang disertai dengan muntah. Tak jarang, sakit kepala ini juga disertai dengan berkurangnya daya penglihatan pada anak, penurunan kesadaran atau pun perubahan perilaku. Jika tumor otak menyerang bayi, orang tua perlu mewaspadai ukuran ubun-ubun bayi yang besar dan menonjol.
Orang tua juga patut curiga dan waspada ketika anak mengalami gangguan berbicara dan keseimbangan tubuh serta melemah atau mengejangnya anggota gerak. Alasannya, gejala-gejala tersebut dapat menjadi indikasi adanya tumor ganas atau pada otak anak.