Rabu 14 Sep 2016 08:02 WIB

Banyak Tidur di Hari Libur tak Menguntungkan Kesehatan

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Tidur
Foto: pixabay
Tidur

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian karyawan cenderung mengalami kurang tidur di hari-hari biasa. Oleh karena itu, tak heran jika hari libur di akhir pekan kerap dijadikan sebagai kesempatan untuk 'menebus' kekurangan tidur dengan tidur lebih lama.

Sayangnya, tidur lebih lama di hari libur tidak akan mendatangkan manfaat seperti yang diharapkan. Sebaliknya, Peneliti dari Karolinska Institutet menemukan bahwa tidur lebih lama pada Sabtu dan Ahad dapat mengganggu ritme alami tubuh sehingga dapat membuat seseorang justru merasa lebih lelah.

Peneliti tidur sekaligus psikolog Susanna Jernelov mengatakan tidur lebih lama di akhir pekan dapat menyebabkan rasa lelah karena dipengaruhi oleh jam biologis. Tidur lebih lama di akhir pekan, lanjut Jernelov, dapat memberikan efek seperti jet-lag sehingga menyebabkan seseorang menjadi kurang cerah dan bersemangat.

"Jika Anda sedikit kurang tidur setiap saat dan hanya menebus kekurangan tersebut di akhir pekan, Anda hanya mengacaukan jam biologis Anda," terang Jernelov seperti dilansir Independent.

Senada dengan Jernelov, peneliti tentang tidur dari Univerisity of Bergen di Norwegia, Bjorn Bjorvatn, mengatakan setiap orang sebaiknya bangun dan tidur di jam yang sama setiap harinya. Bjorvatn menyarankan agar setiap orang tidak tidur lebih lama dari biasanya saat akhir pekan, walaupun cuaca di luar mungkin sangat mendukung untuk tidur lebih lama.

"Jika Anda bangun tidur pukul 12.00 siang di akhir pekan, butuh waktu cukup lama bagi jam biologis Anda untuk melakukan penyesuaian kembali," terang Bjorvatn.

Ini bukan penelitian pertama yang menunjukkan bahwa tidur lebih lama dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh. Tahun lalu, sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menunjukkan adanya hubungan tidur lebih lama di akhir pekan dengan peningkatan risiko diabetes dan sakit jantung.

Perubahan jam tidur di akhir pekan ini, menurut peneliti, menyebabkan perubahan pula pada hasil tes darah. Salah satu perubahan tersebut terlihat dari jumlah lemak trigliserida yang meningkat dan kadar kolesterol baik yang menurun.

Di samping itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa orang-orang yang mengubah jam tidur menjadi lebih panjang di akhir pekan cenderung mengalami peningkatan berat badan. Dengan kata lain, tidur lebih lama di akhir pekan ternyata menyimpan lebih banyak dampak negatif dibandingkan manfaat baik yang diharapkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement