Kamis 22 Sep 2016 06:47 WIB

5 Tanda Anda Kecanduan Junk Food

Rep: Sri Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Makanan cepat saji atau junk food.
Foto: pixabay
Makanan cepat saji atau junk food.

REPUBLIKA.CO.ID, Kecanduan tak hanya terjadi pada konsumsi narkoba dan alkohol. Junk food atau makanan cepat saji seperti es krim, pizza, kue-kue cepat saji, permen, kripik, crackers, dan sebagainya, juga dapat memengaruhi kebiasaan makan seperti kecanduan.

Laman resmi majalah kesehatan Shape memberikan panduan untuk mengenali lima tanda kecanduan junk food.

Sarapan Junk Food

Kebanyakan orang ingin makan junk food di siang hari, ketika mereka lelah atau bosan. Jika junk food menjadi hal yang pertama kali dicari di pagi hari, mungkin kita kecanduan junkfood. Sama seperti orang kecanduan alkohol, tubuh akan merasa perlu junk food.

Sakit Kepala

Sakit kepala menjadi tanda ada sesuatu yang salah dalam tubuh. Jika rutin mengonsumsi junk food, tubuh akan terbiasa dengan gula, garam, lemak, pewarna dan pemanis buatan yang ada di dalamnya. Tubuh seakan sulit berfungsi tanpa zat-zat tersebut. Jika junkfood seakan mampu mengembalikan fungsi tubuh, kita bisa jadi kecanduan.

Seakan Menjadi Obat

Normalnya, orang makan junk food untuk mengurangi rasa lapar. Namun ini bisa berkembang. Junkfood bisa menjadi penyebab sekaligus penghilang lesu, sakit kepala, kegelisahan, dan sulit berkonsentrasi. Jika junk food dapat 'menyembuhkan' penyakit, bisa jadi kita kecanduan.

Makanan Manis dan Asin

Junk food didesain agar kita terus ingin menikmati rasa manis dan asin dari gula, garam, lemak, pemanis dan pewarna buatan. Kalau kita merasa tak cukup hanya dengan memakan satu keping, satu potong, atau satu gigitan saja, bisa jadi kita kecanduan.

Lebih dari 50 Persen Kalori dari Junk Food

Perhatikan cara makan kita. Coba hitung jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari. Jika Junk food mencukupi lebih dari 50 persen kebutuhan kalori, kita bisa jadi kecanduan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement