Jumat 23 Sep 2016 08:54 WIB

Emosi Negatif yang Punya Kekuatan Positif

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Winda Destiana Putri
Emosi Negatif yang Punya Kekuatan Positif. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Emosi Negatif yang Punya Kekuatan Positif. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Semua orang pernah merasakan perasaan negatif seperti sedih, cemas, bosan, bahkan marah. Menurut psikolog Tim Lomas, semua itu ternyata punya kekuatan positif dan bisa digunakan untuk memberdayakan diri.

Peneliti dan dosen di bidang psikologi positif itu bahkan menjelaskan, semua perasaan negatif adalah rahasia dari kebahagiaan. Ia juga mengulas masing-masing fungsi perasaan negatif itu dalam buku The Positive Power Of Negative Emotions yang disarikan berikut.

Sedih

Emosi dan rasa sakit akibat kesedihan memiliki fungsi pelindung saat seseorang berada dalam posisi paling rentan. Kesedihan membuat kita melepaskan diri dan mundur sejenak dari dunia sampai kembali sembuh dan kuat berdiri, juga melihat segalanya dengan lebih realistis.

Bosan

Melamun saat bosan rupanya bisa menjadi kunci menuju kreativitas dan inovasi. Ini dipicu adanya aktivitas khusus pada otak setiap kali kita tidak terfokus sehingga alam bawah sadar mengambil alih.

Rasa bersalah

Rasa bersalah yang kerap membebani dalam waktu lama dapat membantu seseorang menjadi lebih baik. Ada motivasi untuk tumbuh dan berkembang serta pengalaman belajar yang kuat usai merenungkan kesalahan yang telah diperbuat.

Marah

Energi kemarahan bisa mendorong maju dalam cara positif, bahkan membentuk moral seseorang. Misalnya, kemarahan terhadap kondisi ekonomi kurang beruntung dapat membuat seseorang berusaha menjadi sukses dan terbaik di bidangnya.

Kesepian

Semua orang benci kesepian, tetapi mengakui bahwa kadang-kadang rindu untuk menyendiri. Kesepian bisa menjadi positif jika Anda menghargai kedamaian waktu bersama diri sendiri dan memanfaatkannya untuk menjadi pribadi yang lebih independen.

Cemas

Kecemasan pada dasarnya adalah detektor risiko dan ancaman, serta menjadi tanda bahwa ada jalur baru yang akan dilalui. Perasaan ini berguna mendorong batas-batas, memaksa kita mempelajari dan membedah semua kemungkinan kegagalan agar siap menghadapi pengalaman baru, dikutip dari Daily Mail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement