Senin 03 Oct 2016 08:32 WIB

6 Alasan Anda Perlu Membatasi Asupan Garam

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Satu kantung keripik ukuran kecil, bisa mengandung hampir separuh asupan garam yang dibolehkan.
Foto: pixabay
Satu kantung keripik ukuran kecil, bisa mengandung hampir separuh asupan garam yang dibolehkan.

REPUBLIKA.CO.ID, Garam membuat makanan lezat, menjaganya tetap segar dan aman dari pembusukan. Hidup rasanya kurang tanpa garam alias natrium klorida.

Garam sesungguhnya memasok sejumlah mineral yang dibutuhkan otot-otot tuubuh, mengirimkan impuls saraf ke seluruh tubuh, mengatur keseimbangan cairan supaya tubuh tetap terhidrasi. Sayangnya lebih dari empat dekade terakhir otoritas kesehatan di berbagai negara mengampanyekan konsumsi garam sedikit. Itu karena maraknya penemuan kasus tekanan darah tinggi.

Garam dalam tubuh bekerja layaknya magnet, menarik lebih banyak cairan ke dalam aliran darah. Kelebihan cairan dalam darah meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah. Ini dalam jangka waktu lama berpotensi memunculkan gumpalan darah dan akhirnya menyebabkan penyumbatan yang berujung pada serangan jantung atau stroke.

Sebagian besar kita mengonsumsi rata-rata 3.400 miligram (mg) garam per hari. Membatasi asupannya menjadi rata-rata 1.500 mg per hari memberi manfaat kesehatan yang besar, mengurangi lebih dari 68 juta kasus hipertensi, dan menghemat sekitar 26 miliar dolar AS biaya kesehatan, menurut Center for Disease Control Amerika Serikat.

Institute of Medicine (IoM) AS pada 2004 mencoba membatasi konsumsi garam pada keturunan Afrika-Amerika berusia di atas 50 tahun menjadi 1.500 mg. Pada Mei 2013 IoM merilis laporan bahwa takaran 1.500 mg terlalu sedikit, dan menyatakan 2.300 mg lebih ideal. Tubuh yang kurang diasupi garam juga sama masalahnya dengan tubuh yang kelebihan diasupi garam.

"Sebetulnya tak perlu memperdebatkan takaran tepat, apakah itu 1.500 atau 2.300 mg karena pada dasarnya kebanyakan orang rata-rata makan natrium di atas batasan itu," kata Ketua Komite IoM, Jane Henney, dilansir dari Eating Well.

Artinya, kata Henney membatasi asupan garam menjadi di kisaran 1.500-2.300 mg per hari akan jauh lebih baik. Ada beberapa alasan yang mengharuskan seseorang memperhatikan asupan garamnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement