REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Risiko atau dampak dari virus Zika terhadap perkembangan janin kemungkinan jauh lebih tinggi dari perkiraan. Hal itu dikatakan oleh Otoritas Kesehatan di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa saat ini mikrosepali, atau cacat lahir langka yang membuat bayi memiliki kepala kecil abnormal, tumbuh lebih besar.
Jenis cacat lahir lain yang diamati meliputi kejang, ketulian, kebutaan serta beragam masalah syaraf dan abnormalitas perkembangan. Awal tahun ini seorang analis Amerika Serikat memperkirakan risiko mikrosefali yang mengikuti ibu yang terinfeksi virus selama trimester pertama kehamilan antara satu persen dan 13 persen.
Menurut Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases di Amerika Serikat, yang dikutip dari Antaranews Senin (3/10) dalam panel diskusi tentang Zika mengatakan data itu tidak mencakup keseluruhan risiko cacat lahir. "Kalau bicara tentang cacat bawaan apa pun saya pikir itu akan jauh lebih tinggi dari 13 persen," katanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mendeklarasikan kedaruratan kesehatan global mengenai kaitan Zika dan mikrosefali pada Februari. Virus yang menular lewat gigitan nyamuk itu menyebar cepat di wilayah Amerika, dan sejauh ini Brasil yang paling parah terdampak.