Selasa 18 Oct 2016 09:19 WIB

10 Tips Sederhana Atur Kadar Kolesterol

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Makanan yang digoreng menjadi pemicu naiknya kolesterol.
Foto: Pixabay
Makanan yang digoreng menjadi pemicu naiknya kolesterol.

REPUBLIKA.CO.ID, Jika Anda adalah satu dari 73,5 juta orang Amerika yang berjuang dengan kadar kolesterol jahat, maka perubahan gaya hidup dapat menyelamatkan Anda. Kadar kolesterol tinggi berkontribusi membentuk plak atau timbunan lemak di arteri yang meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, serangan jantung atau stroke.

Kepala Ahli Gizi di National University Hospital, Singapura, Lim Su Lin mengatakan setiap satu mol zat terlarut (mmol) dari total kolesterol di atas batas normal 5,2 mmol per liter terkait dengan 35 persen peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung. Sebanyak 25 persen juga terkait dengan peningkatan risiko stroke akibat penyumbatan pembuluh darah.

"Beberapa orang merasa normal makan kue untuk sarapan setiap hari. Banyak orang suka menyalahkan kadar kolesterol tinggi akibat faktor genetik atau keturunan sehingga mereka merasa bebas melakukan apa saja," kata Lim, dilansir dari Natural News, Selasa (18/10).

Lim mengatakan tak pernah terlambat untuk berhenti menyalahkan gen Anda dan melakukan sesuatu untuk perubahan. Anda mungkin tak bisa mengubah gen Anda, namun Anda mempunyai pilihan apakah mau atau tidak melakukan diet ramah jantung dan lebih banyak minum air putih untuk meminimalkan efek penyakit berbahaya bagi tubuh. Berikut adalah 10 tips untuk mengontrol kolesterol secara alami ala Dokter Lim:

Hindari lemak trans

Lemak trans merupakan lemak buruk bagi kesehatan jantung, terutama pada wanita. Lemak trans dapat ditemukan dalam makanan olahan yang mengandung lemak terhidrogenasi parsial atau shortening. Makanan ini termasuk makanan yang dipanggang, kentang goreng, dan  permen.

Katakan 'tidak' untuk gorengan

Ketika makan di luar, Dokter Lim merekomendasikan untuk menghindari makanan yang digoreng. Minyak pada gorengan, khususnya di pinggir jalan sering digunakan berulang kali sehingga menghasilkan senyawa berbahaya yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, dan alzheimer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement